Pemberdayaan Pengrajin Batu Bata dan Rehabilitas Kualitas Lingkungan

Program ini merupakan bentuk kepedulian Yayasan Hadji Kalla kepada kelompok masyarakat yang ada di Kelurahan Bukaka Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone, yang sejak beberapa tahun yang lalu melakukan kegiatan penambangan tanah untuk dijadikan batu bata. Kegiatan ini telah berlangsung lama dan  turun temurun,sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang bersifat permanen dan tergolong kategori lingkungan kritis. Sangat rawan menimbulkan bencana longsor.

Oleh karenanya dibutuhkan suatu tindakan yang sistimatis dan kontinyu untuk mencegah kerusakan lingkungan yang semakin parah sekaligus untuk memperbaiki atau merehabilitasi kerusakan yang telah terlanjur terjadi. Dari hasil pengamatan di lapangan, tidak kurang dari 30 rumah produksi batu bata dan menempati lahan seluas 7 hektar yang beraktifitas sebagai kelompok pengrajin batu bata.

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan diawali dengan sosialisasi kepada seluruh komponen kelompok pengrajin batu bata, pemerintah lokal setempat dan warga di sekitar lokasi rumah produksi batu bata di Kelurahan Bukaka Kecamatan Tanete Riattang Kabupaten Bone. Kemudian sosialisasi untuk mengenalkan rencana rehabilitasi lingkungan dan pentingnya menghentikan kegiatan penambangan tanah untuk dibuat batu bata, dan beralih ke kegiatan yang lain yang juga bermanfaat dan memberikan penghasilan yang lebih baik.

Jika komunitas pengrajin sudah setuju dan membuka diri,barulah dilaksanakan kegiatan pengukuran topografi dan kajian rehabilitasi untuk mendisain rencana solusi yang akan dilaksanakan. Apakah lahan yang telah  mengalami abrasi akan dijadikan kolam ikan, ataukah dijadikan sawah atau ditata ulang dan dibuatkan regulasi untuk mengatur tahap-tahap lokasi penambangan yang ramah lingkungan.

Kemudian dilanjutkan dengan memberikan pelatihan atau workshop aneka ketrampilan kepada kelompok pengrajin dan pemilik rumah produksi batu bata,untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan komunitas pengrajin batu bata tersebut. Agar nantinya dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan baru untuk mereka selain menjadi pengrajin batu bata.Seperti misalnya ; pelatihan bengkel motor, pelatihan percetakan undangan dan sablon, pelatihan menjahit tingkat dasar dan lanjutan dan pelatihan merajut tas untuk kelompok ibu dan remaja putri dalam komunitas tersebut.

Direncanakan, tahun 2021 program ini akan dilanjutkan untuk pelaksanaan rehabilitasi lingkungan yang kritis tersebut.