yayasanhadjikalla.or.id; Luwu – Meski dalam kondisi yang masih darurat karena pandemi, pemerintah Kabupaten Luwu tetap melangsungkan acara Pekan UMKM yang merupakan agenda rutin dari pemerintah daerah tersebut. Pekan UMKM ini merupakan acara yang mengundang berbagai macam usaha yang dijalankan oleh para pengusaha UMKM yang ada di Kabupaten Luwu untuk memberikan stimulus dan gairah dalam mengembangkan Usaha Kecil Menengah di daerah.
Kegiatan ini berlangsung selama sepekan, dimulai pada tanggal 16 September hingga 22 September 2020 dan dilaksanakan di IKM Barambangi Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memulihkan sektor perekonomian selama wabah yang telah berbulan-bulan terjadi. Selama ini, banyak pelaku ekonomi yang vakum, pembeli sepi atau bahkan nyaris berhenti. Ketidakstabilan perekonomian tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut larut karena kehidupan terus berjalan, tuntutan kebutuhan hidup akan terus ada. Oleh karena itu kegiatan ini juga hadir untuk memupuk kembali semangat ber-UMKM di Kabupaten Luwu, jelas Basmin Mattayang, Bupati, Kabupaten Luwu.
Desa Limbong yang merupakan Desa Binaan Yayasan Hadji Kalla dalam program DBS (Desa Bangkit Sejahtera) adalah salah satu desa yang ada di Kabupaten Luwu yang turut andil dalam kegiatan ini. Masyarakat, terkhusus Desa Limbong sangat merasakan dampak ekonomi selama wabah covid-19 berlangsung. “Dulu sebelum wabah terjadi orderan bisa sangat laris terjual, namun kini sangat sepi. Oleh karena itu Desa limbong sangat mengapresiasi kegiatan ini dengan menghadirkan produk olahan dan jajanan yang dibuat oleh para warga. Oleh karena itu, Desa Limbong bersama Field Fasilitator DBS akan bersinergi selama kegiatan ini berlangsung”, terang Rezky, Pendamping DBS Yayasan Hadji Kalla kepada redaksi YHK.
Dalam acara ini, hadir Bupati Luwu, Seluruh Camat se-Kabupaten Luwu, pihak kepolisian dan Seluruh peserta UMKM se-Kabupaten Luwu, juga masyarakat. Kegiatan ini disambut antusias oleh seluruh masyarakat di Kabupaten Luwu, hal tersebut terlihat dengan ramainya acara dengan pengunjung, tidak terlewat pula, puluhan stand yang menampilkan berbagai produk dari daerah dan desa masing-masing. Meski dalam keadaan yang ramai, pemerintah dan aparat setempat tetap mendisiplinkan para pengungjung dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, terutama pemeriksaan suhu tubuh bagi para pengunjung. Sebelum masuk ke lokasi, terlebih dahulu para pengunjung diharuskan mencuci tangan serta wajib menggunakan masker.
Desa limbong sendiri menghadirkan produk yang berbeda dari yang lain yaitu memanfaatkan tanaman sayuran menjadi cemilan seperti kerupuk terong dan kerupuk bayam, selain itu juga ada cemilan makaroni dan karamel kacang gula aren yang semuanya produk hasil olahan para warga desa.
Bupati Luwu, Basmin Mattayang menjelaskan bahwa pekan UMKM ini sebagai wadah pemulihan perekonomian selama wabah terjadi. “Jadi, ini kesempatan dan peluang untuk pelaku UMKM untuk memulai usahanya kembali. perlu juga diperhatikan bahwa dalam pelaksanaanya kita harus memperhatikan protokol kesehatan, jadi setiap stand hanya di isi oleh 3 orang saja, di setiap stand juga ada wadah untuk cuci tangan dan semua yang hadir wajib memakai masker. selain itu yang perlu kita perhatikan semua harus tetap menjaga kebersihan”, jelasnya.
Camat Walenrang Utara, Kasmal menambahkan bahwa dengan adanya pameran ini, akan menjadi acuan untuk meningkatkan daya jual. Produk yang dipamerkan di Kecamatan Walenrang merupakan kolaborasi dari semua kepala desa yang ada di Walenrang bekerjasama dengan koperasi, Bumdes dan ibu-ibu PKK.
Isma Ibrahim, salah seorang Ibu PKK yang ikut dalam pameran berujar bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya dan teman-teman agar bisa tetap produktif. “Acara inu jadi ajang bagi kami untuk kembali produktif dan berkreasi kembali. Dulu kami sempat vakum karena covid-19 di awal tahun, tapi pekan UMKM ini memberikan kami semangat untuk menjalankan usahak kami kembali, membuat cemilan kembali. Jajanan yang kami tampilkan pada kegiatan ini yaitu kacang karamel dari gula aren, keripik pare, keripik terong dan cemilan makaroni. Selama proses pembuatan hingga pengemasan kami didampingi oleh adek eky ini (pendamping DBS)”, tandasnya.
(Bur/Eky)