Bidang Kesehatan dan Lingkungan

Program kesehatan dan lingkungan merupakan program peleburan dari bidang Community Care and Development. Memasuki Tahun 2018, program kesehatan dan lingkungan membentuk beberapa kegiatan secara profesional dengan melibatkan pemerintah dan lembaga sosial kemasyarakatan yang terkait. Tujuan utamanya adalah untuk membina dan menguatkan keluarga, meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan masyarakat.

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi pembinaan keluarga, gizi kesehatan masyarakat, dan penyediaan sarana lingkungan.

Program

  1. Workshop Parenting

Melaksanakan kegiatan pelatihan untuk kader-kader parenting Yayasan Hadji Kalla yang akan melibatkan Psikolog Indonesia. Program ini melibatkan 60 orang peserta, yaitu kader parenting dan perwakilan warga dari program Desa Bangkit Sejahtera. Diharapkan, program ini dapat meningkatkan keterampilan mengasuh kader parenting dan masyarakat  terhadap anak dan lingkungan melalui Workshop Pembinaan KBBM (Komunikasi Baik, Benar, dan Menyenangkan), serta penerapan disiplin dengan kasih sayang.

Alat ukur: PreTest pengetahuan pada kegiatan workshop I dan akan dilakukan Post Test pada kegiatan workshop tahap II.

Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Agustus hingga Nopember 2018.

  1. TOT Pembinaan Keluarga

Melaksanakan kegiatan pelatihan 8 kali untuk masyarakat (RT, RW, TOGA, dan TOMAS) sebagai calon kader parenting yang akan turun di masyarakat. Dimana, pelaksanaan kegiatan akan dilakukan di 2 wilayah (Kelurahan Pannambungan dan Kelurahan Batua) bekerjasama dengan Forum PUSPA Sulsel & Dinas PPPA. Program ini akan melibatkan 240 orang peserta.

Manfaat program yakni terbukanya wawasan masyarakat mengenai pola asuh yang baik dan benar minimal 25%, terutama dalam mengatasi masalah rumah tangga melalui pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan Ketahanan Keluarga, Pelatihan Komunikasi, Pelatihan Mengelola Emosi, dan Pelatihan Penerapan Disiplin Bertahap Untuk Anak yang akan diukur menggunakan Pre Test dan Post Test pada setiap kegiatan TOT.

Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Agustus hingga Desember 2018.

  1. Parenting Berbasis Masyarakat

Memberikan pelatihan khusus kader parenting Yayasan Hadji Kalla dan turun aktif melakukan penyuluhan dan pendampingan masyarakat, serta memberikan honor insentif kader parenting. Program ini akan melibatkan 8 orang kader. Harapan dari program ini adalah fasilitator dan orangtua paham tentang apa yang mereka harapkan untuk diketahui dan mampu dilakukan hingga akhir program yang diukur melalui jumlah kekerasan dan penelantaran anak di masyarakat.

Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Juli  hingga Desember 2018.

  1. Pengadaan Buku Parenting

Memberikan bantuan buku-buku pegangan bagi kader parenting sebagai bahan bacaan. Bantuan yang diberikan sebanyak 32 buku. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan kader parenting yang diukur melalui pre test dan post test.

Periode pelaksanaan program dilaksanakan sepanjang Bulan September 2018.

  1. Kegiatan Forum PUSPA

Memberikan bantuan peminjaman mesin jahit dan pelatihan skill untuk remaja putus sekolah (Kegiatan Sinergi dengan LSM-LSM dan Dinas PPPA Sul-Sel). Targetnya, 10 mesin jahit dan 2 kali kegiatan pelatihan. Tujuan program ini adalah untuk meningkatnkan keterampilan peserta yang diukur dari kemampuan masyarakat untuk memulai usahanya sendiri.

Periode pelaksanaan tentatif, menunggu pencairan dana kegiatan Forum PUSPA.

  1. Kegiatan Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI)

Melakukan sinergi antar Perusahaan yang ada di Kota Makassar dan penyediaan alat permainan tradisional untuk anak-anak di Kota Makassar (khusus wilayah sasaran pembinaan keluarga). Harapannya, agar terlaksana sinergi dalam bentuk kerjasama formal antara Yayasan Hadji Kalla dan perusahaan-perusahaan lainnya.

Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Nopember hingga Desember 2018.

  1. Kampung Sehat.
  1. Melakukan intervensi terkait stunting melalui kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang & FKM Unhas. Lokasi program berada di 1 desa. Tujuan utamanya adalah menjadikan Desa Langda, Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sebagai wilayah percontohan dalam penanggulangan stunting dengan pemberian intervensi berupa peningkatan kapasitas kader posyandu (5 orang per dusun) dan pemuda secara berkala dan pemberian PMT bagi remaja berisiko, dan menyediakan perlengkapan skrining remaja/wus berisiko KEK & Anemia.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Juli hingga Desember 2018.
  2. Melakukan pendampingan wilayah dalam mengurangi risiko stunitng. Program ini melibatkan 1 orang. Tujuan program adalah terlaksananya SOP penanggulangan stunting di Desa Langda yang diukur dari a) laporan bulanan mengenai catin KEK dan anemia, b) Laporan bulanan mengenai ibu hamil KEK dan anemia, c) Laporan bulanan mengenai cakupan bayi/balita yang ditimbang.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Juli hingga Desember 2018.
  3. Melakukan pelatihan untuk kader posyandu dan pemuda desa. Program ini melibatkan 180 orang kader posyandu dan kelompok pemuda desa.
    Manfaat program, yakni:
    – Meningkatnya pemahaman kader dan pemuda yang diukur melalui pre test dan post test sebelum pengaplikasian lapangan.
    – Kader posyandu & pemuda aktif melakukan penjaringan remaja/wus berisiko KEK & anemia, serta melakukan penyuluhan.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Juli hingga Desember 2018.
  4. Melakukan skrining, penyuluhan gizi dan kesehatan untuk masyarakat terkait ibu dan anak (KIA), dan Pemberian Tablet Fe+PMT untuk remaja/wus berisiko KEK & anemia. Program ini melibatkan 50 orang.
    Manfaat program, yakni:
    – Terjaringnya remaja/wus yang memiliki risiko KEK & Anemia
    – Remaja dan wus berisiko mendapatkan intervensi Fe+PMT
    – Masyarakat memahami akan kondisi kesehatannya dan mengetahui cara meningkatkan derajat kesehatannya melalui gizi seimbang dan bagaimana cara
    yang tepat dalam pemberian MP-ASI untuk bayi melalui pre test dan post test
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Juli hingga Desember 2018.
  1. Pembangunan Jamban Sehat
    Memberikan bantuan jamban sehat untuk masyarakat di Desa Langda, khususnya Dusun Ra’dak yang masih sangat rendah tingkat sanitasi (perilaku BABS). Rencana pembangunan sebanyak 30 unit. Harapan program ini adalah agar masyarakat penerima program memahami keuntungan praktik BAB di jamban, serta adanya perubahan perilaku dan peningkatan praktik di jamban yang diukur setelah program selesai.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan September hingga Desember 2018.
  1. Pekan Sarapan Sehat
    Melakukan pemberian bantuan sarapan sehat untuk anak SD di Wilayah kumuh di Kota Makassar. Rencana kegiatan dengan menyalurkan 6000 boks paket sarapan (Makanan + Susu) untuk para siswa.
    Manfaat program, yakni:
    – Siswa/siswi Sekolah Dasar yang diberikan Paket Pekan Sarapan Sehat menyadari pentingnya sarapan sebelum jam 09.00 pagi untuk mendukung
    aktivitas belajarnya
    – Meningkatnya praktik sarapan di kalangan siswa penerima program sebanyak minimal 25% dari sebelum program yang diukur dengan pre test dan post
    test
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Agustus hingga Desember 2018.
  1. Pelatihan & Penyuluhan Pembuatan Sarapan Sehat
    Melakukan pelatihan cara membuat sarapan yang mudah, murah, dan cepat untuk diberikan kepada anak-anak sebelum ke sekolah. Serta penyuluhan pentingnya sarapan dan gizi seimbang oleh ahli gizi dari Gizi FKM Unhas. Program ini melibatkan 750 orang tua siswa dan guru. Harapannya, orang tua mendapatkan pengetahuan mengenai menu sarapan sehat, murah dan mudah, serta orang tua mampu membuat makanan sarapan sehat, murah dan mudah yang dicontohkan.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Agustus hingga Desember 2018.
  1. Perbaikan Kualitas Air Sungai Saddang.
    Melakukan kegiatan penghijauan di sepanjang aliran Sungai Saddang, dan tersedianya 1 unit fasilitas pengolahan limbah ternak di sekitar Sungai Saddang. Rencana program sebanyak 1000 pohon ditanam dan terdapat 1 unit pengolahan limbah ternak. Manfaat kegiatan ini diharapkan agar berkurangnya tingkat cemaran air di aliran Sungai Saddang yang bentuk pengukurannya akan dilakukan oleh Tim Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Oktober hingga Desember 2018.
  2. Taman Kota.
    Melakukan peningkatan ruang terbuka hijau wilayah kota. Target pelaksanaan terdapat 1 unit taman kota. Manfaat program ini adalah tersedianya ruang terbuka hijau untuk masyarakat dan berkurangnya tingkat cemaran udara asap kendaraan bermotor yang akan dikuru oleh Tim Dinas Pengelolaan Lingkungan Hidup.
    Periode pelaksanaan program dimulai pada Bulan Oktober hingga Desember 2018.

Management

-
-Program Manager Kesehatan & Lingkungan
Program Manager Kesehatan dan Lingkungan adalah penanggung jawab penuh dari bidangKesehatan dan Lingkungan
Meita Amirah Kuncoro
Meita Amirah KuncoroProgram Officer Kesehatan & Lingkungan
Program Officer Kesehatan & Lingkungan adalah bagian monitoring pelaksanaan program dari bidang Kesehatan & Lingkungan
-
-Program Officer Kesehatan & Lingkungan
Program Officer Kesehatan & Lingkungan adalah bagian monitoring pelaksanaan program dari bidang Kesehatan & Lingkungan