www.yayasanhadjikalla.or.id; Majene – Yayasan Hadji Kalla melalui Program  Desa Bangkit Sejahtera memberikan pelatihan kepada warga di desa binaan untuk mengolah komoditi lokal menjadi hasil kerajinan tangan. Program pelatihan seperti ini adalah bagian dari program peningkatan kapasitas dan kualitas SDM di desa binaan.

Kursus Kerajinan Pelepah Pisang menjadi tema dari program ini, di mana pada kegiatan tersebut peserta diajarkan membuat berbagai kerajinan berbahan dasar pelepah pisang seperti bosara, tempat tissue, dan tempat pensil. Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, yakni ahad dan senin 29-30 Agustus  2021. Kegiatan ini dilakukan di Kantor Desa Awo, Kecamatan Tammerodo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

Urgensi  kegiatan ini adalah di mana, pisang merupakan salah satu dari tanaman utama yang ada di Desa Awo, hampir di setiap rumah warga menanam pisang ini. Saat panen, warga desa hanya mengambil buahnya, sedangkan batang dibiarkan begitu saja tanpa ada perlakuan, mmbusuk dan menjadi limbah, padahal bagian dari batang pisang ini bisa dijadikan olahan lain yang tentu bisa menjadi sumber penghasilan tambahan bagi warga jika diolah dengan benar. 

“Oleh karena itu kita berinisiatif untuk mengembangkan skill warga desa melalui kegiatan kursus pelatihan pelepah pisang agar warga desa bisa mengoptimalkan potensi desanya yang melimpah, salah satunya batang pohon pisang ini, yang kiranya bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi warga desa,” Ujar Irwan, Fasilitator Desa Bangkit Sejahtera; Yayasan Hadji Kalla yang bertugas di Desa Awo.

Acara pelatihan ini dibuka langsung oleh Kepala Desa Awo, dan diikuti oleh ibu-ibu kelompok PKK, anggota BPD dan juga warga desa.

Selama kegiatan berlangsung warga desa sangat antusias mengikuti penjelasan dari pemateri yang merupakan pengrajin limbah organik asal sinjai. Peserta mengerjakan sesuai dengan arahan, ada bertugas menghaluskan pelepah pisang, ada yang bertugas memisahkan bagian yang halus dan kasar, dan ada yang bertugas untuk mengayam. Hasil olahannya beragam, mulai dari tempat tissue, kotak pensil hingga bosara atau tutup sajian kue khas Makassar.

Kepala Desa Awo  menyampaika bahwa ilmu yang didapatkan warga melalui pelatihan ini sangat penting, hingga pematerinya jauh-jauh dari sinjai hanya untuk membagikan ilmu di desanya yaitu Desa Awo melalui perantaraan program DBS Yayasan Hadji Kalla.

“Di desa Awo ini, sudah banyak kegiatan peningkatan kapasitas masyarakat yang telah dibuat, dan sekarang diberikan pelatihan berupa pengolahan batang pisang menjadi produk ramah lingkungan, di mana hal ini sejalan dengan program pemerintah untuk menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan sehingga ini menjadi tantangan buat ibu-ibu untuk terus mengembangkannya apalagi di dukung oleh bahan baku yang melimpah di desa.”, ujar Kepala Desa Awo.

Nursanti, selaku ketua PKK Desa Awo menyampaikan bahwa Ia senang bisa ikut dalam pelatihan yang diberikan oleh DBS, “Saya sangat senang dan berterima kasih kepada DBS dengan programnya kali ini, karena dengan adanya kegiatan ini dapat menambah wawasan dan keterampilan warga di Desa Awo.” Tandasnya singkat. 

Output dari kegiatan ini, nantinya setiap produk yang telah berhasil dibuat oleh warga akan dijual di pasar dan juga secara daring menggunakan media sosial. Diharapkan dengan program ini, maka masyarakat Desa Awo bisa menjadikan warganya mendapatkan pemasukan lain guna meningkatkan perekonomian di desa.

(Br)