yayasanhadjikalla.or.id: Makassar – Mobilitas warga Sulawesi Selatan yang tinggi menjadikannya wilayah di luar Pulau Jawa dengan jumlah kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 terbanyak ketiga setelah Jawa Timur dan DKI Jakarta. Wilayah Sulawesi Selatan telan menjadi zona merah pandemi Covid-19 dengan jumlah peningkatan kasus yang sangat tinggi. Banyaknya warga Sulsel yang masih melakukan aktivitas di luar rumah serta melakukan perjalanan antar-daerah menjadi alasan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat. Peningkatan jumlah kasus tidak hanya terjadi di Ibu Kota Provinsi Sulsel, namun juga di kabupaten-kabupaten penyangga Kota Makassar, yakni Kabupaten Gowa dan Maros. Kedua kabupaten tersebut menjadi “penyumbang” tertinggi kasus positif Covid-19 dibanding kabupaten lain di Wilayah Provinsi Sulsel.
Di tengah pandemi yang terus menghantui, masih tetap ada individu dan kelompok yang memnunjukkan kepeduliannya. Salah satu wujud kepedulian terhadap warga di wilayah kabupaten penyangga seperti Kabupaten Gowa di tengah pandemi ini diperlihatkan oleh UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Taekwondo UIN Alauddin Makassar yang melakukan aksi pembagian 1000 masker kain dan 300 botol Handsanitizer di Wilayah Romang Polong, Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa pada sabtu, 11 Juli 2020 lalu.
Dalam kegiatan ini, adapun pencegahan dan pemutusan mata rantai yang bisa dilakukan yakni himbauan menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan selalu mematuhi protokol pencegahan Covid-19. Oleh karena terbatasnya pendistribusian di pasar mengenai masker medis, maka Kementrian Kesehatan menganjurkan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 sebaiknya wajib menggunakan masker setiap kali berkegiatan di luar rumah. Masker Kain bisa membantu menghambat penularan. Namun, penggunaan masker saja tidak cukup memberikan tingkat perlindungan yang memadai dan harus dilakukan juga langkah-langkah lain. Terlepas dari apakah masker digunakan atau tidak, kepatuhan maksimal dalam menjaga kebersihan tangan dan langkah-langkah yang sesuai dengan protokol lainnya sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19 dari orang ke orang.
UKM Taekwondo UIN Alauddin Makassar melihat hal tersebut menjadi sangat penting, sehingga dibentuklah sebuah gerakan pembagian masker kain sebanyak 1.000 lembar dan 300 botol handsanitizer yang dibagikan untuk warga dan mahasiswa yang tinggal di wilayah Romang Polong, Gowa. Lokasi ini dipilih karena melihat kepadatan penduduk di wilayah tersebut dan menjadi wilayah terpusat bagi para mahasiswa tinggal karena lokasi yang dekat dengan kampus UIN Alauddin.
“Jadi kami mewakili teman-teman UKM Taekwondo UIN Alauddin Makassar memang melihat bahwa ini adalah hal yang sangat penting untuk diketahi oleh masyarakat, yakni penggunaan masker dan rajin mencuci tangan sehingga dibentuklah gerakan ini, yakni pembagian masker kain sebanyak 1.000 lembar dan 300 botol handsanitizer yang dibagikan untuk warga dan mahasiswa yang tinggal di wilayah Romang Polong, Gowa. Lokasi ini kami pilih karena melihat kepadatan penduduk di wilayah ini dan menjadi wilayah terpusat bagi mahasiswa tinggal di kontrakan karena memang lokasi yang dekat dengan kampus UIN Alauddin”. Jelas Fitria Jasman, Sekretaris Umum UKM Taekwondo UIN.
“Kegiatan baksos ini sangat membantu untuk mengingatkan kepada masyarakat terkhusus di wilayah Romang polong (Samata). Meskipun masih berada di wilayah zona hijau namun kita harus tetap waspada dan saling mengingatkan untuk tidak lupa selalu menggunakan masker apabila sedang melakukan aktivitas di luar rumah”, lanjutnya.
Selain masyarakat, dengan adanya kegiatan baksos ini mampu menggerakkan kelompok anak muda untuk tetap saling memberi dan saling mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan selalu melakukan kegiatan yang bersifat positif di masa pandemi saat ini. Masyarakat pun sangat mengapresiasi kegiatan aksi gerakan 1000 masker kain dan 300 botol handsanitizer, dikarenakan penyelenggara memilih untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan, sehingga masyarakat bisa menggunakannya berkali-kali.
(Bur)