yayasanhadjikalla.or.id – Kalla Goes To School kali ini menyambangi SMA Perguruan Islam Datu Museng yang beralamat di Jalan Datu Museng No. 12 Makassar pada tanggal 27 Oktober 2016. Kegiatan ini masih menjadi rangkaian ulang tahun Kalla Group ke 64 tahun ini.

Rismawati, dalam sambutannya menghimbau para siswanya agar mengikuti kegiatan ini sampai akhir dan tetap menjaga kondisi tetap kondusif. “Untuk seluruh anak-anakku yang ada di ruangan ini, ibu minta agar semua mengikuti kegiatan Kalla Goes To School sampai dengan selesai. Mereka datang untuk berbagi inspirasi dengan anak-anakku sekalian tentang cara menggapai impian dimasa mendatang. Beliau ini adalah tamu, dan berlaku sopan santunlah karena ini akan menjadi penilaian kepada anak-anakku sekalin”, ujar Wakasek.

Sebelum materi dimulai, Abdul Hakim sebagai pembicara membakar semangat para siswa dengan mereview kembali dengan mengajukan pertanyaan “siapa tokoh nasional yang pernah sekolah disini?. Seisi ruangan bergumuruh seolah dipandu dengan mengatakan “Pak JK” disertai senyum simpul dar siswa tersebut. “ Ya benar sekali, pak JK pernah sekolah disini dan adik-adik tidak perlu malu dengan sekolah ini walaupun kecil tapi pernah melahirkan tokoh sekelas Pak JK da saya insya Allah akan lahir Pak JK-Pak JK yang baru dimasa mendatang apabila selalu belajar giat dan terus menerus mulai dari sekarang” tutur Hakim.

Impian dan cita-cita itu berawal dari hal-hal kecil di lingkungan sekitar, bisa jadi karena himpitan ekonomi, permasalahan keluarga serta berbagai faktor lain yang bisa saa menjadi pelecut semangat. Saya juga tinggalnya di sebuah dusun kecil di pedalaman Maros, yang orang lain tidak akan bisa memimpikan untuk bisa keliling dunia seperti yang raih sebelumnya. Tapi saya selalu berusaha untuk belajar giat, mengasah potensi disamping belajar giat untuk meningkatkan prestasi di sekolah, ujarnya.

Debby Febrianty salah seorang peserta yang mencoba interaktif dengan pemateri yang menceritakan tentang impian yang dimilikinya berbeda dengan keinginan orang. Disatu sisi, dia ingin mengikuti keinginan orang tuanya tapi disisi lain juga tidak bisa membohongi perasaaannya bahwa keinginan orang tuanya yang menghendaki masuk ke kampus kesehatan.

“Keinginan kita memang sering sekali berbeda dengan keinginan orang tua, yang bisa jadi karena persoalan opini yang kembang dimasyarakat tentang profesi yang sedang digandungi tanpa melihat potensi kita sebagai anak. Memang ini situasi yang sulit saat harus melawan kehendak orang tua, kuncinya jalin komunikasi yang baik dengan kedua orang tua dan yakinkan mereka bahwa jalan masa depan yang kita pilih merupakan yang terbaik diantara semua pilihan yang ada. Sebagai anak, kita juga harus bisa membaca kondisi psikologis orang tua saat mengomunikasikan hal ini. pilihlah waktu-waktu yang memang saat itu orang dalam keadaan positif dan stabil misalnya saat tanggal muda (gajian)”, paparnya yang disertai dengan senyum kegirangan para peserta. Usuluddin