yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Setelah bertemu dengan berbagai lembaga pendidikan dan sosial baik di tingkat lokal dan nasional, Yayasan Hadji Kalla kembali bertemu dengan perwakilan lain dari lembaga pemerintah yakni BP PAUD Dikmas (Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat) Sulawesi Selatan di ruang pertemuan Kepala Balai PAUD & DIKMAS Sulsel, 26 Februari lalu.

Yayasan Hadji Kalla diwakili oleh Program Manager Educare, Suharto Parai bersama dengan Officer Educare, Muhammad Syafei disambut langsung oleh jajaran staf kepegawaian BP PAUD, di antaranya, Pria Gunawan, SH., M.Si, (Kepala Balai PAUD & DIKMAS Sulsel), Hermawati Syam, S.Psi, MA (Kepala seksi pengembangan Sumber Daya), Darmawangsa, S.Sos., M.M (Kepala Seksi Kemitraan dan Informasi), dan Zainal (Kepala seksi pengembangan program). Agenda pertemuan berupa bahasan tentang pembinaan dan pendampingan PAUD marjinal serta program parenting yang akan dijalankan pada tahun 2020. Dari pertemuan tersebut juga diharapkan bisa didapatkan gambaran program yang akan dijalankan sehingga bisa ditindaklanjuti secara cepat oleh Yayasan Hadji Kalla.

Pihak BP PAUD menyampaikan hal-hal terkait dengan proses pembinaan dan pendampingan PAUD di antaranya, ragam model yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran (16 model). Diharapkan dengan adanya kerja sama dengan pihak Yayasan Hadji Kalla maka strategi pelaksanaan bisa dikerjakan secara tepat, terutama dalam hal menangani daerah-daerah merah, diantaranya: Kabupaten Bone, Pangkep, Takalar, Maros, Bantaeng, Toraja dan Kabupaten Wajo.

Diungkapkan oleh Azhar selaku Ketua POKJA Pendidikan Keluarga, tentang pentingnya Pendidikan keluarga (Parenting). Pendidikan keluarga mencoba melihat atau mengembalikan para orang tua untuk mendidik anaknya.

Darmawangsa, sebagai Kepala Seksi Kemitraan  dan Informasi, menyampaikan bahwa semoga kerjasama yang telah direncanakan baik mengenai pelatihan, pendampingan maupun rencana pendampingan bisa ditindaklanjuti dalam bentuk nyata. Kemudian untuk target capaian yang dilakukan sebaiknya bukan hanya terfokus kearah akreditasi tetapi lebih pada target peningkatan mutu maupun penjaminan mutu.

Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Hadji Kalla, Suharto selaku Program Manager Educare Pendidikan menyampaikan apresiasi atas respon positif yang diberikan oleh pihak BP PAUD, Ia juga yakin bahwa program yang dirintis tersebut akan bisa terlaksana dengan baik.

Selanjutnya, akan ada pertemuan lagi antara kedua belah pihak untuk membahas rencana strategi dalam mewujudkan kerjasama, baik dalam pengembangan PAUD, Parenting maupun pemberantasan buta aksara.

(Bur/Suharto)