yayasanhadjikalla.or.id; Gowa – Hutan merupakan salah satu dari bagian terpenting dalam rantai kehidupan dan ekosistem alam. Keberadaan hutan memberikan tempat perlindungan bagi satwa, dapat mengurangi pencemaran udara dan juga meningkatkan kekuatan tanah agar tidak mudah terjadi longsor. Hutan yang merupakan paru-paru dunia harus terus dijaga dan dilestarikan. Kegiatan penghijauan perlu dilakukan agar hutan dapat tetap memberikan manfaatnya terhadap makhluk hidup.
Dari penjelasan sederhana tersebut kegiatan Green of August menjadi kegiatan tahunan yang rutin diselenggarakan oleh MPAS Maestro FBS UNM, yang merupakan organisasi Aulia Rezeki, Mahasiswa Penerima Beasiswa Yayasan Hadji Kalla 2020. Pada tahun ini, Ia dan organisasinya melakukan kegiatan dengan tema Green of August 2020 yang dilaksanakan pada tanggal 23-24 Agustus 2020 di Dusun Bikokoro, Kabupaten Gowa. Kegiatan ini juga dilaksanakan bersama Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Komunitas Hijau Celebes.
Aulia menjelaskan bahwa kegiatan Green of August bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kondisi fisik alami lingkungan, meningkatkan kualitas udara dan meningkatkan kekuatan tanah agar tidak mudah terjadi longsor dan menjadi contoh kepada masyarakat sekitar khususnya yang dekat dengan hutan Bikokoro agar senantiasa peduli dengan lingkungan. “Jadi kegiatan ini saya lakukan menjadi pengganti pengabdian masyarakat yang biasanya ada di Yayasan Hadji Kalla, yang tahun ini terpaksa diganti karena pandemi”, singkat Aulia.
Kegiatan Green of August merupakan aksi konkrit untuk menyelamatkan hutan dari kehancuran. Maraknya terjadi bencana alam yang disebabkan oleh kerusakan hutan dan penebangan liar seperti tanah longsor dan kebakaran hutan harus mendapatkan penanganan yang serius. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat mengembalikan ekosistem yang rusak, tersedianya udara yang bersih, meningkatnya kekuatan dan kesuburan tanah serta dapat berkontribusi dalam menghambat pemanasan global.
Selain kegiatan penghijauan, kegiatan Green of August juga berisi diskusi publik bersama masyarakat Dusun Bikokoro. Topik diskusi kami pada saat itu adalah bagaimana upaya yang dapat dilakukan masyarakat agar hutan di Desa Bikokoro tetap lestari. “Dengan adanya diskusi publik tersebut kami mengharapkan dapat menggerakkan masyarakat agar ikut membantu dengan peduli terhadap lingkungan dan terus melanjutkan kegiatan penghijauan yang kami mulai”, tandas Aulia.
(Bur)