Dalam kegelapan malam yang menyelimuti Kota Makassar, terdapat sebuah kisah luar biasa yang lahir dari Program Parenting Islam yang dicanangkan oleh Lembaga Amil Zakat Hadji Kalla dan Rumah Zakat. Program ini bukan sekadar inisiasi, melainkan sebuah perjalanan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam menjaga keharmonisan keluarga sesuai dengan nilai-nilai Islam. Salah satu pahlawan dalam cerita ini adalah Muhammad Taufik, seorang pemuda berusia 21 tahun, lahir dari keluarga miskin di Lette, Kota Makassar.
Muhammad Taufik tumbuh di bayang-bayang ketidakpastian, di tengah keluarga yang terus berjuang untuk mencari nafkah sebagai buruh dan pekerja rumah tangga. Namun, perjalanan hidup Taufik menjadi semakin sulit karena pergaulannya yang berbahaya. Dia menjadi pemberontak, jarang berada di rumah, dan terlibat dalam tawuran yang meninggalkan luka-luka di tubuhnya. Komunikasi dengan orang tua menjadi sulit, dan tidak ada nasehat positif yang dapat dia peroleh dari lingkungannya yang penuh risiko. Cerita ini tidak hanya dimiliki oleh Taufik, tapi banyak anak di Kota Makassar dengan kisah yang sama.
Lembaga Amil Zakat Hadji Kalla merespon hal ini melalui Program Parenting Islam lewat Bidang Educare pada tahun 2023. Intervensi dimulai dengan memberikan pelatihan mendalam kepada orang tua dan anak-anak keluarga rentan seperti keluarga Taufik. Materi disusun secara cermat, mencakup pola pengasuhan yang baik dengan pendekatan psikologis yang mendalam.
Cahaya harapan mulai menyinari keluarga Taufik ketika lebih dari 30 keluarga di Kota Makassar, termasuk mereka, bersatu dalam perjalanan perubahan. Para ahli yang diundang oleh LAZ Hadji Kalla membimbing mereka melalui serangkaian sesi pelatihan yang mengubah paradigma. Hasilnya tak terelakkan: Muhammad Taufik menjadi simbol perubahan yang menginspirasi.
Dengan penuh kesungguhan, Muhammad Taufik memberikan kesaksian tentang transformasinya. Ia bercerita bahwa di awal, Ibunya yang bernama Rukiyah adalah orang pertama yang ikut dalam program ini, sejak pertemuan di awal ini, Ibu Rukiyah sangat semangat demi merubah kondisi keluarga dan anaknya. Hingga akhirnya pada sesi pelatihan untuk anak Muhammad Taufik ikut serta. Materi dengan pendekatan psikologis membuatnya merenung dan menyadari potensinya yang sebenarnya, Ia bisa menjadi lebih percaya diri dan bisa bersosialisasi. Kini, Taufik bukan lagi pemuda yang terpinggirkan. Ia membangun jembatan komunikasi dengan orang tuanya, meninggalkan pergaulan negatif, dan mendalami ketaatan beribadah.
Kisahnya tak berhenti di sana. Taufik, yang dulunya menganggur, kini telah menemukan arah hidupnya sebagai pekerja konstruksi. Penghasilannya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk menyokong orang tuanya yang pernah berjuang keras. Dia bahkan berbagi ilmu dan inspirasi kepada teman-teman sebaya, menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda lainnya.
Cerita epik Muhammad Taufik mencerminkan keberhasilan Program Parenting Islam oleh LAZ Hadji Kalla. Kesadaran dan pengetahuan yang dihadirkan oleh program ini tidak hanya merubah individu, melainkan juga membentuk keluarga yang penuh kasih sayang, harmonis, dan berkeadilan. Program ini adalah tonggak menuju masa depan yang lebih baik, di mana generasi baru dibimbing untuk kuat dalam iman, akhlak, dan budi pekerti. Kisah Taufik menjadi sorotan dalam bayang-bayang kegelapan, membuktikan bahwa perubahan yang nyata dimulai dari bimbingan yang tepat dan pemberian kesempatan untuk tumbuh.
[br]