Respon Gempa Sulawesi Barat (Rezky Cahaya Putra S – Penerima Beasiswa Kalla)
Sekitar 01.28 WIB Gempa berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, dan sekitarnya. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (IBMKG) menyatakan, pusat gempa berada di 6 kilometer timur laut Majene. Pusat gempa berkedalaman 10 kilometer. Menurut BMKG, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami. Sehari sebelumnya, pada Kamis (14/1/2021) sekitar 13.35 WIB, Majene juga diguncang gempa dengan kekuatan magnitudo 5,9. Guncangan terasa hingga ke sejumlah daerah di Sulawesi Selatan dan beberapa daerah di Pulau Kalimantan. Gempa ini juga dilaporkan menyebabkan sejumlah gedung roboh dan longsor di kawasan perbukitan. Antara melaporkan, sejumlah bangunan bertingkat di Kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat, pukul 02.28 Wita.
Korban jiwa dari bencana ini tercatat mencapai 105 orang meninggal dunia, 3 orang dinyatakan hilang dan ribuan lainnya tercatat mengalami luka berat dan ringan, hingga saat ini tercatat total pengungsi adalah 92.075 yang tersebar di 2 kabupaten yaitu Majene dan Mamuju.
Sehari setelah gempa terjadi pada tanggal 15/01 saya berangkat menjadi tim respon bersama tim relawan gabungan, selama dua pekan mulai tanggal 15 Januari sampai tanggal 29 Januari, kegiatan saya di sana ialah menjadi tim respon, dan menjadi salah satu tim assesment untuk mencatat kebutuhan mendasar warga yang terdampak di beberapa titik pengungsian yang berlokasi di Kabupaten Majene; Sulawesi barat, setelah itu saya kembali ke Makassar pada tanggal 29/01. Saya kembali ke lapangan bersama tim Relawan pendidikan Baznas selama 3 minggu yang dimulai pada tanggal 01/02 sampai 21/02, kegiatan saya selama di lapangan sebagai tim layanan psikososial pada korban bencana alam atau biasa dikenal dengan trouma healing dengan sasaran penerima layanan adalah anak berusia 5-13 tahun, adapun muatan kegiatannya yaitu bermain den bernyanyi, edukasi sampah, dongeng, mengaji dan membaca Al-Quran, edukasi tentang pentingnya pola hidup sehat (PHBS), dan tak kalah pentingnya mengedukasi penyintas dengan board games kebencanaan/mitigasi bencana. Kegiatan ini berlangsung atas dasar dorongan saya pribaddi sebagai penerima beasiswa Yayasan Hadji Kalla, tentu dorongan ini didasarkan pada keinginan untuk selalu berbagi, dengan menjejaringkan gerakan dan berkolaborasi dengan berbagai stake holder seperti Baznaz.
Kegiatan ini dilaksanakan di dua Kabupaten dengan rincian lokasi yaitu di Kabupaten Majene di Desa Kayu Angin Kecamatan Malunda, Desa Tubo Poang, Kecamatan Tubo Sendana, Desa Kabiraan, Desa Salutambung, Desa Tatibajo, Kecamatan Ulumanda. Kemudian kegiatan ini juga dilaksanakan di Kabupaten Mamuju dengan rincian lokasi kegiatan yaitu Kecamatan Tappalang di Dusun Kampung Baru, Dusun Kalimbua dan Dusun Tajimane. Kegiatan ini berlangsung dengan kerjasama dari berbagai pihak dan gerakan oleh tim Relawan Pendidikan Baznaz yang beranggotakan 8 orang.
Kegiatan ini berhasil membantu mengembalikan keceriaan anak-anak, mengingat guncangan yang terjadi dan musibah yang meimpa mereka serta perubahan pola hidup tentu mendatangkan keresahan yang bisa saja merenggut tawa anak-anak. Kekhawatiran inilah yang mendorong kami untuk terlbat langsung dalam penyembuhan kondisi psikologis anak-anak. Membersamai mereka melewati masa-masa trauma dan mengajak mereka untuk tetap bisa belajar dan bermain sehingga hari-hari yang mereka lalui bisa lebih terarah. Selain itu saya dan tim juga membantu mendorong untuk menumbuhkan kembali motivasi belajar, bermain dan bersyukur agar kejadian yang menimpa mereka dapat tetap di syukuri dan menjadi lebih sabar dan tabah dalam melewati tiap fasenya.
(Rezky Cahaya Putra S – Penerima Beasiswa Kalla)