yayasanhadjikalla.or.id, Gowa – 10 guru dari MI Tonrokombang dan 5 guru SDN Satap Batu Menteng mengikuti workshop pembelajaran tematik di Desa Bilanrengi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa.

Kegiatan yang berpusat di SD Negeri Satap Batumenteng ini, pertama kali diadakan di Parigi, khususnya di Desa Bilanrengi.

“Kami senang dan bersyukur karena kami menemukan inspirasi baru,” tutur Erniwati (22 th), peserta dari utusan SDN Satap Batumenteng.

Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema. Para peserta diajak untuk menggunakan metode belajar sambil bermain. Konsep ini sangat diperlukan untuk para guru yang mengajar di kelas 1, 2, dan 3 sekolah dasar. Dimana, sebelum pembelajaran dimulai, guru mengajak siswa untuk melakukan permainan/bernyanyi bersama yang dikenal dengan sebutan ice breaking.

Pembelajaran tematik tidaklah berfokus pada konsep teori (membaca buku sampai beberapa halaman). Akan tetapi, guru harus pandai menciptakan suasana belajar sesuai dengan tema.

Pembelajaran pertama, pengenalan metode pembelajaran tematik di dalam kelas. Lalu, dilanjutkan pembelajaran tematik dengan menggunakan media kartu eja, puzzle, melakukan penjumlahan dan pengurangan menggunakan kartu, dan yang terakhir mendisplay kelas sesuai tema yang dipelajari hari ini.

Workshop dengan mengaplikasikan praktik langsung ini, dilakukan oleh para peserta layaknya seorang murid di kelas.

Sumarni, salah satu guru dari SD MI Tonrokombang mengatakan kegiatan seperti ini belum pernah mereka dapatkan, sangat jarang guru di pelosok desa mendapat pengetahuan baru.

“Banyak ilmu baru, pengalaman berharga yang diberikan oleh pemateri dari Sekolah Islam Athirah, Makassar,” lanjutnya. (Zul Ikram)