yayasanhadjikalla.or.id – Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi semua kalangan, utamanya anak-anak. Teknologi semakin cerdas menghadirkan fitur menarik, seperti  sosial media dan games melalui gadget dan alat komunikasi lainnya. Dunia gadget merambah semua golongan, dari masyarakat perkotaan hingga masyarakat pedesaan. Selain menyita waktu, aktivitas ini telah menggeser budaya lokal masyarakat seperti permainan tradisional dan kegiatan kumpul bersama dengan keluarga. Dampaknya, terlihat dari kurangnya komunikasi langsung antara anak dan orangtua, semuanya tergantikan oleh aktivitas dunia maya.

Kegiatan yang mulai dilupakan oleh masyarakat pendahulu salah satunya adalah mendongeng. Mendongeng banyak dilakukan orang tua kepada anaknya perlahan ditinggalkan. Padahal, selain sebagai pengantar tidur untuk anak, dongeng dapat dijadikan sebagai media edukasi yang tepat untuk anak usia dini. Termasuk menjadi referensi pendidikan pada saat anak-anak sedang bermain. Lewat cerita imajinasi dan inspiratif, anak bisa lebih mudah menyerap informasi dan kebaikan.

Dari cerita dongeng dapat menanamkan sikap jujur, semangat, berani, bertanggung jawab, bangun lebih pagi, penguatan hapal Alquran bisa dilakukan pada saat menjelang tidur, saat pikiran sadarnya rileks dan pikiran bawah sadarnya terbuka. Kesempatan emas ini tidak boleh disia-siakan oleh orangtua jika menginginkan generasi emas.

Bercerita juga adalah pintu masuk untuk membangun komunikasi efektif dengan anak. Anak-anak memiliki daya ingat yang sangat kuat untuk menyimpan informasi. Sehingga mendongeng adalah salah satu alternatif yang bisa terus dibudayakan oleh semua golongan.

Dengan segala kesibukan, mendongeng menjadi kegiatan yang membutuhkan waktu luang dan dianggap merepotkan. Namun, mendongeng memiliki sejumlah manfaat. Seperti yang dilakukan oleh fasilitator pendamping yang ditugaskan oleh Community Care and Development Yayasan Hadji Kalla, Program Desa Bangkit Sejahtera di dua desa yakni Desa Bongki Lengkese Kecamatan Sinjai Timur Kabupaten Sinjai dan Desa Bacu Kecamatan Tonra Kabupaten Bone, (10-11/12/2016).

“Kegiatan mendongeng di Bongki Lengkese dilaksanakan di salah satu sekolah (MI Jabal Nur) yang letaknya terpencil, karena selain lokasinya berada diatas gunung juga bertujuan untuk menyegarkan kembali otak dan pikiran anak-anak pasca Ujian Semester. Sebanyak 47 orang anak yang terlibat dalam kegiatan ini”, ujar Irwan Samad (Fasilitator Desa).

Beda halnya yang diungkapkan Cinra Aprida, fasilitator yang ditugaskan di Bacu ini, mengungkapkan bahwa kegiatan ini melibatkan sebanyak 116 orang anak-anak dengan harapan selain menjadi wadah baru untuk menghibur, juga sebagai ajang sosialisasi  mengenalkan program DBS secara luas. Kegiatan ini juga menjadi cara baru untuk memberikan pelajaran bagi anak-anak, melibatkan mereka secara langsung dalam kegiatan mendongeng akan mendorong mereka untuk berfikir dan berperan aktif, hingga pesan yang disampaikan bisa tersalur. Memotivasi anak-anak dan menumbuh kembangkan daya kreaktivitas dalam belajar dan bermain, tegasnya.

Berbagai manfaat dari kegiatan mendongeng ini antara lain mengembangkan imajinasi anak, memupuk keterampilan berbahasa, meningkatkan minat baca dan cerdas secara emosional. Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan membagikan bantuan tas untuk anak sekolah berjumlah 80 buah di dua desa tersebut, ungkap Abdul Hakim pendongeng sekaligus Manager Comdev Yayasan Hadji Kalla.

Kegiatan seperti ini semoga terus dijalankan oleh masyarakat setempat, karena membentuk karakter anak lewat cerita dan kasih sayang akan melahirkan generasi yang membanggakan. (Akhsan)