yayasanhadjikalla.or.id, Bone – Sarjana Pendamping program Desa Bangkit Sejahtera (DBS) mengenalkan dan memberikan dongeng kepada anak-anak melalui program pembinaan kelas dongeng.
Sarjana Pendamping mengajak Komunitas AksiKita untuk berbagi dengan anak-anak Desa Pammusureng, Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone. AksiKita merupakan salah satu komunitas yang aktif memberikan dongeng untuk anak-anak Kota Makassar.
Program Pembinaan Kelas Dongeng berlangsung selama dua hari (12-13 Mei 2017) untuk dua sekolah, yakni SDN 292 Pammusureng dan SDI 6/80 Pammusureng dengan jumlah anak yang terlibat sebanyak 130 anak.
Faktor penasaran, dan tidak pernah mendengar cerita dongeng, membuat anak-anak sangat antusias mengikuti hingga acara selesai, meskipun hujan turun, tak menghalangi anak-anak untuk hadir.
Komunitas AksiKita membawakan dongeng dengan tema pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri sendiri yang dikemas dalam dua cerita dongeng.
Dongeng pertama, menceritakan kisah seorang Raja yang tidak senang dengan kebersihan dan malas membersihkan kerajaannya sehingga sampah menjadi menumpuk, akibatnya ketika turun hujan kerajaannya pun ikut tenggelam.
Kisah kedua, menceritakan kisah seorang anak yang tidak menjaga kebersihan tangan, gigi, dan mulutnya, sehingga pada malam harinya datanglah monster gigi mengganggunya. Dan monster gigi ini akan pergi jika anak tersebut mencuci tangan dan menyikat gigi sebelum tidur.
Setelah mendengar kisah tersebut anak-anak ikut menyimpulkan pesan yang terkandung dalam dongeng tersebut. Mereka menyadari pentingnya menjaga kebersihan sekolah dan desa mereka agar tidak banjir ketika turun hujan. Anak-anak juga mulai menyadari untuk sikat gigi sebelum tidur supaya terhindar dari gangguan monster gigi.
Pada akhir kegiatan, anak-anak dipandu langsung oleh komunitas AksiKita melakukan praktek cuci tangan dan sikat gigi dengan benar. Suasana praktek cuci tangan lebih meriah lagi karena disertai dengan lagu Aksi Cuci Tangan oleh teman-taman AksiKita.
Guru dan Kepala Sekolah juga ikut semangat dan antusias mendampingi siswa dalam kegiatan ini. “Kalau bukan dari Yayasan Kalla, anak-anak tidak pernah menikmati kegiatan seperti ini (dongeng) karena dari dinas terkait tidak menyentuh hal-hal seperti ini” ucap Sakka, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN 292 Pammusureng.
Menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak selayaknya dilakukan sedini mungkin karena masa kanak-kanak adalah masa yang paling efektif untuk membentuk pribadi dan karakter seorang anak.
Tidak hanya dengan pemberian nasehat secara langsung, memberikan cerita dongeng bisa menjadi media alternatif untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan tersebut. Dongeng yang berisi cerita fiktif dengan gaya imajinasi tinggi serta penggunaan bahasa yang sederhana sangat disenangi oleh anak sehingga anak lebih mudah menerima pesan-pesan moral yang termuat dalam dongeng.
Penulis: Ulfa Nurul Qalbi (SP Desa Pammusureng, Kec. Bontocani, Bone)
Leave A Comment