yayasanhadjikalla.or.id, Barru – Dua hari lamanya, (22-23 Mei 2017) kader posyandu dan ibu rumah tangga di Desa Lalabata, Kec Tanete Rilau, Kab Barru terlibat dalam pelatihan peningkatan kualitas gizi dan kesehatan ibu anak di Baruga Lalabata.
Bertemakan “Pembangunan Generasi Berkualitas Melalui Peran Kader Posyandu dan Ibu, dengan Pemanfaatan Pangan Lokal”, pada hari pertama, peserta diberi pemahaman tentang manfaat Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk bayi dan sebagai cemilan ibu hamil, sedang hari kedua tentang Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang dapat dikonsumsi anak sesuai tubuh kembangnya.
Singkong, salah satu hasil pertanian yang melimpah di Lalabata. Dari pengolahan singkong menjadi tepung yang dikenal dengan mokaf, Meita A Kuncoro bekerjasama dengan tim instruktur dari Kampus Politeknik Kesehatan Makassar mencoba membuat baruasa (kue tradisional) tepung mokaf.
Awalnya, para peserta ragu dengan hasil dan rasa dari kue tersebut, tapi setelah proses pembuatan yang melibatkan langsung peserta 25 orang ini, kue yang dibuat cukup enak dan bisa dikonsumsi oleh anak-anak.
“Selama ini, PMT kami dapatkan dari posyandu terdekat, kami tidak berani membuatnya langsung karena ini dari petugas kesehatan dan kami juga tidak tahu cara membuatnya.” tutur salah satu peserta yang hadir.
Herman bin Tamrin S.Pd, selaku Kepala Desa Lalabata mengungkapkan kegiatan ini cukup bermanfaat, ibu-ibu tidak lagi mengeluarkan uang untuk menambah gizi anak, tetapi bisa dengan memanfaatkan pangan lokal sekitar.
“Makanan seperti ini tergolong sehat, kita tidak khawatir lagi akan kandungan bahan kimia, karena hasil buatan sendiri,” lanjut Bapak Herman dalam sambutannya.
Tak hanya baruasa mokaf, bolu wortel juga dipraktikkan oleh tim Poltekkes Makassar, agar kader memiliki alternatif makanan tambahan yang lain.
Leave A Comment