Maros – Dalam rangka Peningkatan Kapasitas Pendamping Perhutanan Sosial, Kelompok Perhutanan Sosial dan Kelompok Tani Wanita, dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT), dan konservasi energi di areal perhutanan sosial dan sharing pengetahuan, Kementerian Lingkungan Hidup, melakukan kunjungan di Pusat Edukasi Energi Baru Terbarukan (EBT) LAZ Hadji Kalla di Kecamatan Simbang atau yang dikenal dengan Program Kampung Hijau Energi, Kabupaten Maros pada 13 September 2024. Kampung Hijau Energi LAZ Hadji Kalla menjadi tujuan kunjungan dari Tim Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kunjungan ini merupakan bagian dari Program pelatihan yang dilaksanakan di Kota Makassar dan salah satunya adalah kunjungan (field trip), yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para peserta atas kesadaran akan pentingnya pengelolaan energi terbarukan dan lingkungan yang berkelanjutan.
Kunjungan tersebut dihadiri oleh Direktur Kemitraan Lingkungan (KLH) Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc, Kasubdit Pengembangan Pendampingan Perhutanan Sosial, Hasnawir, S. hut, MSC, PhD, Ibu Heni Irawaty, Gender Specialist GCF GBP BPDLH, Direktur Detara Foundation, Ir. Latifah Hendarti, M.Sc, lima Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), Kelompok Wanita Tani (KWT), Kelompok Perhutanan Sosial, Pendamping Perhutanan Sosial, serta para peserta pelatihan dari Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) se-Sulawesi. Total ada 50 orang yang hadir langsung di Kampung Hijau Energi LAZ Hadji Kalla.
Program Kampung Hijau Energi yang diinisiasi oleh LAZ Hadji Kalla di Kecamatan Simbang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal melalui pendidikan dan penerapan teknologi EBT, termasuk instalasi reaktor biogas yang menghasilkan energi baru bagi warga termasuk bioslury (pupuk organik) untuk kebutuhan pertanian. Selain itu, program ini mendukung pengelolaan lingkungan berbasis komunitas dengan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang melimpah di daerah tersebut.
Direktur Kemitraan Lingkungan (KLH) Dra. Jo Kumala Dewi, M.Sc, menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini. “Program Kampung Hijau Energi ini adalah contoh nyata bagaimana edukasi dan teknologi dapat menyatu untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menjaga kelestarian lingkungan. Kami berharap program ini bisa direplikasi di wilayah lain,” ungkapnya.
Kasubdit Pengembangan Pendampingan Perhutanan Sosial, Hasnawir, S. hut, MSC, PhD, menambahkan, “Di masa depan, jika ada sinergi antara program EBT yang telah dijalankan oleh LAZ Hadji Kalla dan perhutanan sosial, bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat berbasis sumber daya alam yang lestari. Kami melihat potensi besar dalam program ini.” Jelasnya.
Salah satu Kepala KPH yang hadir juga berkomentar, “Dengan adanya Kampung Hijau Energi ini, masyarakat lokal, khususnya kelompok perhutanan sosial, dapat memahami pentingnya pemanfaatan energi yang berkelanjutan.” Pungkasnya.
Kunjungan ini menegaskan komitmen KLH untuk terus mendorong inisiatif-inisiatif yang mendukung energi bersih dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pendidikan lingkungan dan teknologi.
[br]