yayasanhadjikalla.or.id, Jeneponto – Pemetaan 2.000 petak lahan di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto melibatkan 40 warga setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh informasi luas lahan, titik koordinat, elevasi/ketinggian, jenis komoditi, sumber air, serta data pemilik/penggarap lahan. Informasi tersebut menjadi database desa, dan sebagai kontrol perkembangan pertanian di Ujung Bulu.

Balang institute sebagai tim ahli pemetaan sangat mengapresiasi partisipasi warga desa yang siap membantu kelancaran kegiatan ini. Nantinya, Warga yang berasal dari 25 kelompok tani ini, akan disebar di tujuh dusun.

Sebelum melakukan pemetaan, para warga diberi pembekalan mengenai teknis penggunaan GPS dalam melakukan pengukuran dan pengambilan titik koordinat lahan, di Rumah Kepala Desa Ujung Bulu (31/1)

Tim Desa Bangkit Sejahtera (DBS), Balang Institute dan aparat desa akan menerima data hasil pemetaan dari kelompok yang telah mengobservasi.

Rabu (1/2) data yang diinput sebanyak 119 petak, berasal dari Dusun Kayu Colo dan Dusun Kambutta Toa. Tim pemetaan yang terdiri dari 3-4 orang tersebut menyerahkan data dan melakukan verifikasi dengan tim penginput untuk menjelaskan titik koordinat dan jalur yang telah dilakukan.

Suryani Dewi selaku sarjana pendamping DBS menyampaikan, pemetaan lahan pertanian ini pertama kali dilakukan di Jeneponto.

Ia berharap model database di Ujung Bulu menjadi contoh bagi desa-desa yang berada di Indonesia, terkhusus desa yang berada di Sulawesi Selatan.

Data kelompok tani yang dihasilkan merupakan data akurat.  Informasi ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah, lembaga pemberdayaan serta para peneliti untuk menentukan kebijakan yang tepat sasaran, tandasnya.