yayasanhadjikalla.or.id; Mamuju –  Bencana Gempa Bumi kembali terjadi di Indonesia tepatnya di Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat dalam 2 hari secara berturut-turut. Gempa pertama terjadi pada hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan  5,9 SR.

Kemudian Gempa dengan kekuatan M 6,2 kembali terjadi keesokan harinya, yakni pada Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02.28 WITA. Akibatnya banyak rumah warga dan fasilitas umum mengalami kerusakan parah. Sampai saat ini warga di kedua wilayah tersebut yang selamat masih mengungsi dan membutuhkan bantuan.

Yayasan Hadji Kalla turut prihatin terhadap bencana alam ini, terlebih kepada keselamatan para korban beberapa hari pasca gempa bumi terjadi. Oleh karena itu sehari setelah kejadian gempa susulan, Kalla Group melalui Yayasan Hadji Kalla bertolak ke Sulawesi Barat untuk mengirimkan bantuan.

Menurut Abdul Hakim, Manager Kemanusiaan dan Lingkungan Yayasan Hadji Kalla yang datang ke lokasi membawa bantuan, terdapat 2.500 paket bantuan untuk 2 (dua) lokasi pusat gempa sekaligus wilayah paling terdampak yakni, Majene dan Mamuju. Ada dua tim yang turun ke lokasi bencana yakni melalui jalur darat menuju Tapalang dan Malunda di Kabupaten Majene dan menuju wilayah Kota Mamuju melalui jalur udara.

2.500 Paket Bantuan ini dibagikan dalam bentuk kantongan berisi makanan seperti roti, susu, biskuit, mie Instan cup, terpal (tenda pengungsian), dan selimut. “Khusus untuk tenda, terpal dan selimut, kami bagi per-Kepala Keluarga. Kami juga membagi popok untuk balita di tenda pengungsian dan juga di Lapas anak”, sebut, Hakim.

“Untuk Majene, kami membagi sejumlah paket bantuan untuk pengungsi di wilayah Malunda yang wilayahnya menjadi paling terdampak dengan lebih dari 1000 pengungsi. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Mamuju kami distribusikan untuk 3 (tiga) wilayah pengungsian yakni Kantor Gubernur, GOR Lapangan Merdeka dan Kantor Bupati Mamuju”, Jelasnya.  

Lebih lanjut Hakim menuturkan bahwa koordinasi bersama BPBD provinsi sangat dimaksimalkan untuk menjangkau warga yang paling membutuhkan. “BPBD Provinsi Sulawesi Barat sangat membantu kami menentukan titik pembagian agar sampai ke warga yang paling membutuhkan, seperti warga miskin serta buruh di wilayah pengungsian besar hingga terpencil di wilayah perbukitan,” terangnya.

Kepala BPBD Provinsi Sulawesi Barat, Halak juga mengapresaisi bantuan Kalla Group dan Yayasan Hadji Kalla. “Mewakili Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, kami mengucapkan banyak terima kasih dan tentu berharap bantuan terus mengalir selama masa tanggap darurat”, harapnya.

Selain kebutuhan pokok pengungsi, Kalla Group melalui unit bisnisnya PT. Bumi Karsa memberikan bantuan 3 unit Escavator yang membantu pemerintah dan warga setempat untuk membebaskan jalan menuju kedua wilayah terdampak gempa tersebut dari sisa tanah longsor.

“Alhamdulillah berkat 3 Escavator ini, dapat kami informasikan jalan dari wilayah Mamuju kini sudah bisa dilewati kendaraan per Sabtu (16/01) kemarin. Tentu ini akan sangat membantu kelancaran distribusi bantuan logistik via darat dari berbagai pihak”, tambah, Hakim.

Selain Relawan Kalla, Proses penyaluran bantuan dari Yayasan Hadji Kalla ini dibantu oleh sekitar 10 Karyawan dan Kepala Cabang Kalla Toyota Cabang Mamuju yang bekerja sangat solid dan taktis. Pihak Kepolisian juga terus mengawal distribusi bantuan tersebut.

“Tentu kami berharap bantuan ini tepat sasaran kepada warga yang paling membutuhkan. Inshaallah dalam waktu dekat, bantuan tambahan dari Yayasan Hadji Kalla akan Kembali dikirimkan sehingga bisa membantu para warga bertahan selama masa tangga[p darurat”, tutup Abdul Hakim.

Rencananya, Yayasan Hadji Kalla akan kembali mengirimkan bantuan tahap kedua dalam waktu dekat dengan memfokuskan bantuan pada kebutuhan berupa tenda dan selimut serta air bersih mengingat hal tersebut menjadi kebutuhan yang sangat mendesak oleh warga pengungsi. Yayasan Hadji Kalla juga telah siap mengurimkan bantuan lampu tenaga surya untuk ditempatkan di titik-titik pengungsian besar mengingat bahwa listrik di kedua wilayah tersebut, yakni majene dan mamuju yang masih padam.

(Hakim/Bur)