yayasanhadjikalla.or.id; Jakarta – Yayasan Hadji Kalla mengikuti forum dialog Kementrian Kesehatan di  Ibis Hotel, Cawang, Jakarta, 2 hingga 4 september 2019 dengan tema “Analisis Kebijakan Peran Pemberdayaan Masyarakat Melalui Filantropi Untuk Pembangunan Kesehatan”. Dalam forum tersebut, Yayasan Hadji Kalla diwakili oleh Manajer Bidang Humanity & Environment; Abdul Hakim, MA.

Forum tersebut  dihadiri oleh berbagai stakeholder  yakni dari perwakilan Kementrian Kesehatan RI, Kementrian Hukum dan Ham RI serta perwakilan dari Japfa Foundation. Dalam dialog tersebut, salah satu materinya membahas tentang pengembangan kemitraan di bidang kesehatan yang dibawakan oleh Direktur Pusat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, dr. Riskiyana Sukandhi, M.Kes, membahas tentang pentingnya kerjasama/kolaborasi antara dunia usaha dengan kementerian kesehatan dalam rangka penanganan berbagai isu kesehatan di Indonesia. Terdapat 4 isu utama yang menjadi fokus Renstra kementerian kesehatan untuk periode 2015 – 2019, yakni; penurunan angka kematian Ibu dan bayi; perbaikan gizi untuk mencegah stunting; pengendalian penyakit menular: HIV, TBC dan Malaria; dan terkahir adalah pengendalian penyakit tidak menular: Hipertensi, Diabetes Mellitus, Obesitas dan kanker.

dr. Riskiyana menjelaskan bahwa Promkes Kemenkes RI memberikan dukungan penuh salah satunya berupa pembuatan regulasi yang akan memudahkan dunia usaha maupun lembaga filantopi dalam menyalurkan bantuannya dan memastikan bahwa bantuan tersebut dapat diukur output dan outcomes-nya.

Turut hadir pula perwakilan dari Japfa Foundation, yakni Ibu Ida Fauziah; Nutrition Improvement Program Coordinator, didampingi oleh Direktur Jafpa Foundation, bapak Yahya Janggola. Dalam pemaparannya, Ibu Ida menjelaskan salah satu program yang dijalankan yakni “Program Pojok Gizi Sekolah Dasar” yang merupakan program preventif masalah gizi anak usia sekolah melalui peningkatan pengetahuan gizi, keterampilan gizi, pemantauan status gizi, serta peningkatan situasi pangan jajanan anak sekolah (PJAS) yang lebih sehat.

Pada sesi tersebut, Abdul Hakim menjelaskan tentang peluang kerja sama yang bisa dijalin antara Yayasan Hadji Kalla dengan Japfa Foundation karena adanya program kesehatan yang sejalan, salah satunya adalah program pencegahan stunting dengan fokus pada pelatihan Pengolahan Bahan Baku Lokal Menjadi Makanan Bergizi Seimbang dengan Peserta: Ibu Hamil, Ibu Balita dan Remaja Putri di Kecamatan Tompobulu Maros pada Bulan September 2019. Japfa Foundation merespon dengan baik ide tersebut dan berharap bahwa program tersebut bisa terlaksana di tahun 2020 mendatang. Direktur JF menyampaikan keinginannya untuk melakukan kunjungan ke Makassar pada Oktober mendatang untuk menindaklanjuti rencana kerjasama kedua pihak, bukan hanya kerjasama dalam penanganan isu kesehatan, tetapi juga membicarakan kerjasama dalam bidang yang lain seperti pendidikan.

Abdul hakim berharap bahwa dengan adanya dialog tersebut maka akan terbuka berbagai peluang yang besar untuk menjalankan program terkait penangan mesalah kesehatan di berbagai daerah. Ia mengajukan usulan untuk melakukan advokasi kepada Pemda di masing-masing Provinsi mengenai pentingnya pemanfaatan sumber daya filantropi dan CSR untuk melaksanakan berbagai program di bidang kesehatan serta melakukan mapping lembaga-lembaga filantropi dan CSR di setiap daerah yang dapat dijadikan sebagai mitra dalam program-program kesehatan.