yayasanhadjikalla.or.id; Luwu Utara – Sebanyak 60 anak-anak yang ada di desa binaan Yayasan Hadji Kalla mengikuti program khitanan massal. Sebanyak tiga desa binaan yang berada di wilayah Luwu dan Luwu Utara melaksanakan program ini pada 10 dan 11 Oktober 2020 kemarin. Adapun tiga desa tersebut adalah Desa Kaili di Kecamatan Suli, Desa Malewong di Kecamatan Larompong Selatan yang keduanya merupakan desa di Kabupaten Luwu, dan satu desa di Luwu Utara yakni Desa Batang Tongka, Kecamatan Bone-Bone. Masing masing desa diikuti oleh 20 peserta khitanan dari anak kalangan dhuafa.

Program ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Bidang Humanity & Environment, Yayasan Hadji Kalla tiap tahunnya dengan menargetkan sebanyak 400 anak dhuafa untuk dikhitan baik yang berada di desa binaan dalam program DBS (Desa Bangkit Sejahtera) maupun yang berada di Kota Makassar. Sebelumnya diketahui bahwa Yayasan Hadji Kalla telah melakukan program khitanan untuk 202 anak di Kota Makassar pada September lalu.

Redaksi Yayasan Hadji Kalla bersama dengan tim Humanity & Environment melakukan supervisi langsung di lokasi khitanan desa binaan bersama dengan pendamping desa binaan dari program DBS. Dari pantauan redaksi Yayasan Hadji Kalla, program ini bisa berjalan dengan baik dan minim kendala. Adapun untuk Desa Kaili, Tim dari CSI (Cranial Sunat Indonesia) menjadi tim khitan di desa tersebut. Sebanyak delapan orang tenaga medis dari CSI datang langsung dari Makassar untuk bertugas di Desa Kaili. Sedangkan untuk dua desa lain yakni Desa Malewong dan Batang Tongka, proses khitanan dilaksanakan oleh petugas puskesmas setempat.

Akhsan, yang merupakan pendamping desa DBS yang bertugas di Desa Kaili mengaku bahwa telah jauh hari mempersiapkan program ini dan memastikan bahwa anak-anak yang di data untuk ikut khitanan benar-benar siap. Ia berharap bahwa setelah program ini terlaksana, maka akan diikuti oleh program-program lain seperti program pembinaan dan pendampingan UMKM.

Kaharuddin, selaku Kepala Desa di Desa Kaili menyampaikan kesyukuran dan terima kasihnya kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah menginisiasi program khitanan massal tersebut dan berharap bahwa warga yang ada di wilayahnya bisa terbantu dengan adanya program ini. “Pertama-tama saya ucapkan syukur dan tentunya terima kasih kepada Yayasan Hadji Kalla atas program-program yang diinisiasi di desa kami ini. Kedua, Hari ini ada program sunat massal yang bagi saya dan para warga sangat membantu. Apalagi kita lihat kalau hari ini yang datang langsung itu tenaga medis dari Makassar yang sudah sangat berpengalaman. Sekali lagi, saya mewakili warga di Desa Kaili mengucapkan terima kasih kepada nak Accang dan timnya dari Yayasan Hadji Kalla lewat program sunat massal ini, semoga kegiatan kita hari ini diberkahi oleh yang Maha Kuasa”, jelasnya.

Sementara itu, Ibu Rahmah, orang tua anak yang mengikuti khitanan massal di Desa Kaili mengaku senang, meskipun awalnya takut melihat anaknya harus ikut khitanan, namun Ia akhirnya lega melihat sang anak bisa selesai dengan cepat dan berharap sang anak bisa segera sembuh setelah proses khitan.

Jumadi, selaku Program Officer dari Bidang Humanity & Environment menjelaskan bahwa dalam program ini, diharapkan bisa membantu warga dhuafa yang ada di desa binaan yang kesulitan untuk mendapatkan akses kesehatan berupa sirkumsisi atau yang sering disebut dengan sunat. “Kegiatan ini diharapkan mampu membantu warga yang ada di desa binaan ini, yang anaknya mau dikhitan, seperti yang kita lihat sendiri di sini, bahwa akses masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan salah satunya khitan cukup sulit karena akses yang jauh dan medan berat untuk bisa sampai ke puskesmas, akhirnya kita membuat program ini dan mendatangkan langsung tim medis untuk melakukan khitanan di sini”, jelas Jumadi.

Program khitanan ini rencananya akan berlanjut di desa binaan lain yang ada di Kabupaten Majene dan Mumuju di Sulawesi Barat pada pekan terakhir di bulan oktober mendatang.

(Bur)