www.yayasanhadjikalla.or.id; Soppeng – Jika harus memberikan yang terbaik sebagai pendakwah, maka totalitas adalah kunci utamanya. Setiap dai yang memberikan segenap jiwa dan raganya untuk memberikan pencerahan kepada orang lain tentu akan membawa kebaikan bagi ummat. Itulah yang dilakukan oleh Muhammad Kurniawan, Dai STIBA yang ditugaskan di Pannincong, Kecamatan Marioriawa, Kabupaten Soppeng. Sudah lebih dari dua pekan Ia melaksanakan tugas di desa tersebut. Ia berharap kehadirannya bisa membawa manfaat untuk masyarakat desa tempatnya berdakwah.
Program yang Kurniawan jalankan selama berdakwah bukan hanya menjadi imam mesjid dan penceramah untuk malam tarawih namun juga mengajari anak-anak membaca al-quran dengan tajwid yang benar. Selain itu, Ia juga mengajari anak-anak bahasa arab, hal yang tentu menjadi hal langka yang bisa di dapati di sebuah daerah terutama di desa. Kurniawan menceritakan bahwa Ia telah menjadwalkan belajar utnuk anak-anak desa setiap selesai sholat dzuhur hingga petang, dan yang paling menyenangkan untuk anak-anak adalah saat belajar bahasa arab. Anak-anak sangat antusias dengan apa yang diajarkan oleh Kurniawan karena Ia membawakannya dengan cara mendongeng kisah-kisah ketauladanan para Nabi. Mendongeng tentu jadi hal yang menarik bagi anak, bahkan menurutnya permintaan tersebut justru datang dari anak-anak sendiri yang ingin didongengkan.
Dari setiap anak yang Ia ajari mengaji maupun bahasa arab, semua senang saat Kurniawan mulai berdongeng, selain karena ekspresif, Ia memang sangat mudah akrab dengan anak-anak sehingga apa yang Ia ajarkan bisa tersampaikan dengan baik. “Mendongeng itu disukai oleh banyak orang, anak-anak bahkan orang tua juga suka, karena setiap kisah punya keunikan dan hikmah kebaikan maka setiap orang akan senang mendengarkan”, ucap Kurniawan.
Saat sampai di Soppeng, tim Yayasan Hadji Kalla disambut langsung oleh Kurniawan dan pengurus Mesjid Al-Falah, Suardi Hadi. Tim Yayasan Hadji Kalla menyerahkan langsung bantuan wakaf al-quran. Suardi mengucapkan rasa terima kasihnya kepada tim karena telah menjadi pembawa pesan hikmah dan kebaikan lewat al-quran yang diwakafkan. Ia berharap apa yang dilakukan oleh Kalla Group kedepannya semakin diberkahi oleh Allah SWT.
Lebih lanjut Suardi menjelaskan bahwa selama Kurniawan berdakwah di desa, kedatangannya disambut baik oleh masyarakat, Ia menuturkan bahwa masyarakat yang ada di desa sangat antusias saat mendengarkan Kurniawan memberikan ceramah dan pengajaran pada anak-anak.
“Orang tua, tokoh masyarakat hingga anak-anak sangat senang dengan kedatangan Kurniawan di kampung kami, dan kami berharap program tebar dai ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya dan kembali membawa berkah yang lebih banyak bagi masyarakat desa Pannincong”, harapnya.
Tahun 2019 ini, melalui program tebar dai, Yayasan Hadji Kalla mengirimkan 29 dai muda dari STIBA yang disebar di 29 titik di Provinsi Sulawesi Selatan dan akan bertugas hingga akhir ramadhan. Program ini dilakuakan dengan tujuan bahwa dengan adanya dai yang ditugaskan di desa, maka akan meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat desa terutama yang ada di pelosok.
HIJRAH DAN MEMILIH JALAN DAKWAH
Tiga tahun lalu, Muhammad Kurniawan masih bekerja di salah satu tambang yang ada di Sorowako, Luwu Timur sebagai seorang operator alat berat. Pada tahun 2016 Ia mendengar informasi tentang STIBA (Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab) di Kota Makassar. Beberapa bulan sebelumnya Ia memang tengah aktif belajar bahasa arab dan menjalani kajian di lingkungan tempatnya tinggal. Tak pikir lama, Ia akhirnya memutuskan untuk mencoba mendaftar dan ikut belajar di STIBA. Namun di tahun 2016 itu Ia tidak lolos, namun hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk bisa menjadi mahasiswa dan belajar bahasa arab. Baru pada tahun berikutnya yakni di tahun 2017 Ia bisa lulus dan berkuliah di STIBA, sejak saat itu Ia memutuskan untuk hijraah dan berhenti dari pekerjaannya. Bukan hanya hijrah dari kampung halamannya ke Makassar, Kurniawan betul-betul memutuskan untuk meninggalkan kehidupan masa lalunya dan belajar memperdalam agama. Baginya, orang yang bisa memberikan manfaat bagi orang kain akan terus mendapat keberkahan dalam hidup.
“Amalan yang saya lakukan hari ini semoga bisa menjadi penebus dosa-dosa saya di masa lalu, bisa menjadi penyambung amanah Risalah Kenabian dan membawa pesan kebaikan untuk ummat”. Ujarnya kepada tim Yayasan Hadji Kalla.
*(Boer)