yayasanhadjikalla.or.id: Makassar – Yayasan Hadji Kalla salurkan bantuan produktif untuk pesantren dan rumah ibadah. Ketiga lembaga tersebut di antaranya adalah Pesantren Modern Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah K.H. Muhammad Syawir Dahlan yang ada di Kabupaten Pangkep, Pesantren Nahdlatul Ulum di Kabupaten Maros dan Masjid Nurussalikin yang ada di Kelurahan Bukaka, Kabupaten Bone. Ketiga lembaga tersebut adalah lembaga yang rutin mendapat bantuan dari Yayasan Hadji Kalla dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir. Bantuan diberikan langsung secara simbolis kepada masing-masing lembaga pada 12-14 Juni 2021 oleh Manager Bidang Islamic Care; Yayasan Hadji Kalla Salman Febriyansyah dan timnya.

Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri. Diharapkan bahwa lembaga yang sebelumnya mengandalkan bantuan rutin setiap bulannya dari Yayasan Kalla, bisa lebih aktif dalam mengelola dana yang didapatkan dengan membuat usaha mandiri. “Yayasan Hadji Kalla memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga ini dengan harapan bahwa mereka tidak lagi bergantung kepada Yayasan Kalla dari bantuan bulanan yang kita berikan. Mereka bisa mandiri dan lebih produktif dengan membuat usaha-usaha yang nanti hasilnya bisa terus dikelola dan memberikan manfaat untuk orang-orang yang ada di dalamnya”, jelas Salman.

Sebelumnya, ketiga lembaga ini mendapatkan dana sebesar satu juta rupiah setiap bulannya dan banyak digunakan untuk keperluan operasional. Bantuan tersebut kemudian berubah menjadi bantuan produktif dengan jumlah dua puluh lima juta rupiah yang diberikan hanya sekali dan tujuannya untuk stimulus agar lembaga bisa mengelola dana sedemikian rupa dalam bentuk usaha mandiri agar bisa terus produktif. “Kita dulu membantu lembaga-lembaga ini setiap bulannya, namun tahun ini skemanya dirubah dalam bentuk bantuan produktif dengan jumlah yang lebih besar, yakni dua puluh lima juta rupiah yang kita berikan sekali. Dari jumlah tersebut bisa kita lihat bahwa bantuannya bisa terhitung dalam dua tahun sekaligus, namun inti dari bantuan ini adalah sebagai stimulus, kita harap lembaga yang kita bantu ini bisa membuat usaha mandiri yang hasilnya bisa terus dirasakan manfaatnya dalam jangka panjang”, lanjut Salman.

Salman Febriyansyah juga menjelaskan bahwa perubahan skema ini adalah untuk memandirikan mustahik, sehingga bisa men-support  biaya operasional dan kegiatan-kegiatan keseharian penerima manfaat serta berkelanjutan selama bantuan produktif tersebut digunakan.

Sementara itu, K.H. Muhammad Syawir Dahlan selaku pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Modern Tahfidzul Quran Dakwah dan Tilawah K.H. Muhammad Syawir Dahlan yang berada di Jalan Jagong, Kabupaten Pangkep mengungkapkan bahwa bantuan rutin yang didapatkan dari Yayasan Hadji Kalla sudah banyak membantu untuk keperluan operasional di pondok pesantren yang Ia dirikan. Perubahan skema bantuan ini justru membawa hal positif di mana niatnya untuk bisa segera memabangun minimarket santri di pondonya bisa segera terwujud. “Pertama-tama adalah ucapan terima kasih yang tak terhingga untuk Yayasan Hadji Kalla karena sudah bertahun-tahun memberikan bantuan kepada pondok kami ini. Jika kemudian ada perubahan skema bantuan produktif seperti sekarang ini justru adalah kabar gembira untuk kami. Saya dan para pembina yang ada di sini memang sudah lama ingin membuat toko atau minimarket yang bisa dikelola secara mandiri oleh para santri di sini, jadi mereka tidak perlu lagi keluar untuk membeli keperluan, cukup di sini dan uangnya bisa terus berputar dipakai untuk keperluan operasional pondok pesantren. Kita juga berencana mau membuat usaha percetakan di sini yang tentu bisa sangat bermanfaat untuk para santri dan para pembina di pondok pesantren ini”, jelas  K.H. Muhammad Syawir Dahlan kepada tim Yayasan Hadji Kalla.

Sementara itu, H. M Nawasi selakuk Wakil Ketua Pengurus Masjid Nurussalikin, yang ada di Kelurahan Bukaka, Kabupaten Bone turut mengapresiasi bantuan produktif dari Yayasan Hadji Kalla. Menurutnya, bantuan ini dapat menjadi stimulus yang kuat untuk para pengurus dalam menciptakan usaha mandiri yang dikelola langsung oleh pengurus, dengan harapan bahwa masjid bukan hanya menjadi rumah ibadah, namun menjadi pusat kegiatan warga untuk bisa terus memakmurkan masjid.

(Bur)