Makassar – LAZ Hadji Kalla melalui Bidang Islamic Care kembali menggelar program unggulan mereka, “Tebar Dai Desa Bangkit Sejahtera (DBS)” dengan misi mulia membawa pencerahan keagamaan ke pelosok desa. Program ini dirancang untuk menjangkau Desa Bangkit Sejahtera (DBS) di 17 (tujuh belas) desa yang tersebar di 4 (empat) provinsi, memberikan pengajaran agama Islam melalui dakwah dan ceramah serta pengajaran membaca Al Qur’an bagi masyarakat setempat yang dilakukan oleh para dai yang terpilih selama 6 (enam) bulan.

Berbeda dengan pelaksanaan di tahun-tahun sebelumnya, kali ini LAZ Hadji Kalla memilih untuk mengutus Dai lokal yang berasal dari wilayah sekitar desa binaan, bukan lagi Dai muda yang biasanya dikirimkan langsung oleh lembaga. Sebelumnya, para calon Dai yang akan bertugas ini mendapatkan rekomendasi dari para fasilitator yang bertugas di desa binaan yang kemudian melalui proses seleksi dari Tim Islamic Care LAZ Hadji Kalla sebelum menjalankan tugas di desa binaan. Keputusan ini diambil untuk memastikan bahwa dakwah yang disampaikan dapat lebih mudah diterima, meminimalisir kendala bahasa dan adaptasi dengan budaya lokal, sehingga pesan keagamaan dapat tersampaikan dengan lebih efektif dan menyentuh hati masyarakat.

Para dai lokal ini direkomendasikan oleh fasilitator desa LAZ Hadji Kalla yang telah lama bertugas dan mengenal baik kondisi serta kebutuhan spiritual masyarakat setempat. Selanjutnya, mereka melalui proses seleksi ketat oleh tim LAZ Hadji Kalla untuk memastikan hanya dai terbaik yang akan bertugas menyebarkan cahaya Islam di desa binaan DBS.

Salman Febriyansyah, Manager Islamic Care LAZ Hadji Kalla, menyampaikan kegembiraannya atas pelaksanaan program “Tebar Dai DBS” tahun ini. “Kami percaya bahwa pendekatan melalui Dai lokal akan membawa dampak yang lebih luas dan mendalam bagi masyarakat. Ini adalah upaya kami untuk memastikan bahwa dakwah tidak hanya sebagai sarana pencerahan rohani, tapi juga sebagai jembatan penghubung yang memperkuat nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan di antara kami dengan masyarakat desa binaan,” ungkap Salman.

Salah seorang dai yang bertugas di desa Bonelemo Utara, Luwu, menyatakan kesannya, “Tugas ini memberikan saya kesempatan yang luar biasa untuk berkontribusi secara langsung dalam membimbing dan menerangi jalan kehidupan saudara-saudari kami di desa dengan ajaran Islam. Kesempatan untuk berdakwah di lingkungan sendiri, menggunakan bahasa dan adat istiadat yang sama, menjadikan pesan yang kami sampaikan lebih dekat dan bersentuhan langsung dengan hati mereka.”

Warga desa Bonelemo Utara turut menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kehadiran dai di desanya. “Kami sangat bersyukur dan merasa terhormat memiliki dai dari lingkungan kami sendiri. Ajaran-ajaran yang disampaikan sangat membumi dan mudah kami pahami. Kami merasa lebih dekat dengan agama kami,” ujar salah seorang warga.

Program “Tebar Dai DBS” dari LAZ Hadji Kalla ini diharapkan selain terpenuhinya kebutuhan dai di desa binaan YHK namun juga menjadi terobosan yang menginspirasi lebih banyak lagi kegiatan serupa di masa yang akan datang, menguatkan keimanan dan kebersamaan di antara umat . Peningkatan kualitas keagamaan juga menjadi harapan yang ingin dicapai yang ditandai dengan meningkatnya pengetahuan keagamaan Masyarakat desa, meningkatnya kemampuan baca Al Qur’an peserta TPQ/Majelis Taklim berupa hasil post-test  lebih tinggi dari pra-testnya serta terbentuk dan terplihnya kader-kader penerus pembina TPQ/TPA.  Ini adalah bukti nyata komitmen LAZ Hadji Kalla dalam membantu masyarakat mencapai kesejahteraan rohani yang lebih baik, sejalan dengan misi mereka untuk memberdayakan umat.

[br]