Yayasanhadjikalla.co,id; Makassar – Berbicara mengenai bisnis memang tidak pernah ada habisnya. Usaha kecil yang dirintis oleh sekelompok kecil masyarakat bisa menjadi tolak ukur perkembangan perekonomian. Hal ini tentu saja didukung oleh pemerintah dengan adanya program bernama Usaha Kecil Mikro dan Menengah. Namun, bantuan pemerintah tersebut belum tentu dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang membutuhkan.

Dari urgensi tersebut, Yayasan Hadji Kalla melalui Bidang Islamic Care mulai menyalurkan berbagai bantuan untuk banyak kelompok masyarakat dhuafa ataupun organisasi guna mewujudkan program dengan manfaat yang berkelanjutan.

Salah satu kelompok/komunitas yang dalam beberapa tahun terakhir dibantu oleh Yayasan Hadji Kalla adalah Komunitas Qalbun Salim, sebuah komunitas yang didirikan oleh Fatahullah Adam; seorang guru madrasah yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur. Komunitas Qalbun Salim merupakan lembaga yang membina puluhan anak-anak usia sekolah yang berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur untuk bisa menempuh pendidikan di wilayah Makassar dan Sekitarnya.

Setelah sebelumnya anak-anak Qalbun Salim mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Yayasan Hadji Kalla, maka di tahun ini program bantuan yang diberikan berubah pola untuk membuat Komunitas Qalbun Salim bisa lebih berkembang dan mandiri. Bantuan usaha produktif mulai diberikan dalam bentuk usaha laundry rumahan yang diharapkan bisa dikelola secara mandiri oleh Komunitas Qalbun Salim. Bantuan ini telah disalurkan pada 2021 yang lalu dan usaha laundry Qalbun Salim telah berjalan selama beberapa bulan. Pengurus Qalbun Salim tidak hanya membeli peralatan untuk usaha, namun mendapat banyak bimbingan dari Bidang Islamic Care dalam menjalankan bisnisnya ini.  

Tim Yayasan Hadji Kalla melakukan kunjungan langsung ke tempat usaha Laundry Qalbun Salim, di Jl. BTN Hartaco Indah, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Kamis 10 Februari 2022. Dari pantauan Tim Islamic Care Yayasan Hadji Kalla, Komunitas Qalbun Salim telah mampu memanfaatkan dengan baik bantuan usaha produktif dari Yayasan Hadji Kalla. Usaha laundry yang dirintis dapat dijalankan dengan baik.

Walaupun saat mulai merintis usaha ini, Fatahullan Adam dan anak-anak binaannya mendapat kesulitan, Ia tetap gigih mencoba melakukan banyak strategi dan belajar dari banyak usaha serupa hingga akhirnya perlahan bisa berkembang dan mendapatkan keuntungan. “Kita sudah jalan kurang lebih tiga bulan, di awal itu, kami memang cukup kesulitan, pertama memang anak-anak kita ini tidak tau mengoperasikan mesin yang ada, lalu kemudian pelanggan yang masih sedikit, sehingga kita harus memikirkan strategi apa yang bisa kita pakai untuk bersaing dengan usaha lain. Kami terus belajar dan Alhamdulillah, di bulan ketiga ini kami sudah mendapatkan sedikit keuntungan dari usaha laundry ini”, jelas Fatahullah Adam.

Salah satu strategi menggaet pelanggan yang dilakukan oleh Komunitas Qalbun Salim untuk usahanya laundry ini adalah kecepatan waktu pengerjaan. Disaat usaha lain di sekitaran Hartaco mengerjakan pesanan dalam waktu 7 hingga 8 jam, Laundry Qalbun Salim bisa mneyelesaikan cucian pelanggan dengan waktu 5 jam saja. Mereka tau bahwa wilayah usaha mereka banyak pekerja kantoran yang butuh jasa laundry yang pengerjaannya cepat, hal itulah yang dibaca sebagai peluang. Walaupun harga yang ditawarkan di atas usaha laundry yang lain, namun strategi pengerjaan yang cepat bisa efektif dijalankan oleh mereka.

Salman Febriyansyah, Manager Bidang Islamic Care menjelaskan bahwa perubahan skema ini adalah untuk memandirikan mustahik, sehingga bisa men-support biaya operasional dan kegiatan-kegiatan keseharian penerima manfaat.

Bantuan produktif ini diberikan oleh Yayasan Hadji Kalla untuk memberikan stimulus kepada lembaga yang dibantu agar bisa menjadi lebih produktif dan bisa mendapatkan pemasukan yang dikelola secara mandiri. Diharapkan bahwa lembaga yang sebelumnya mengandalkan bantuan rutin setiap bulannya dari Yayasan Kalla, bisa lebih aktif dalam mengelola dana yang didapatkan dengan membuat usaha mandiri. “Yayasan Hadji Kalla memberikan bantuan kepada lembaga-lembaga ini dengan harapan bahwa mereka tidak lagi bergantung kepada Yayasan Kalla dari bantuan bulanan yang kita berikan. Mereka bisa mandiri dan lebih produktif dengan membuat usaha-usaha yang nanti hasilnya bisa terus dikelola dan memberikan manfaat untuk orang-orang yang ada di dalamnya”, jelas Salman.

(Br)