yayasanhadjikalla.or.id; Makassar –  Meningkatnya kasus anak-anak dan remaja yang menggunakan narkoba seharusnya menjadi alarm bagi masyarakat dan para orang tua. Untuk mencegah hal tersebut, masyarakat, khususnya orang tua harus diberikan edukasi terkait bahaya narkoba sejak dini agar anak dan para remaja yang rentan terpapar bisa mengetahui bahaya zat adiktif ini. 

Bekerjasama dengan Yayasan Tanggap Cegah Mirasantika, Yayasan Hadji Kalla meluncurkan program “Tebar Dai Anti Narkotika”. Program ini adalah bagian dari Program Islamic Care Yayasan Hadji Kalla tahun 2022 yang dibuat dengan tujuan menurunkan angka resiko pengguna narkotika melalui program ceramah Dai di beberapa titik di Kota Makassar dan Kabupaten Gowa yang memiliki potensi kerawanan penggunaan narkotika baik dalam tahapan pencegahan, pemberantasan maupun rehabilitasi selama dua kali setiap bulannya di 4 (empat) titik intervensi program.

Dai yang ditugaskan dalam program ini adalah seorang Penyuluh Agama dari Kantor Kemenag Kab. Maros, Ustad Hamka Mahmud. Ia memberikan langsung pencerahan dakwah Islam Bahaya Narkotika; hari pertama di Masjid Babuttaubah Pampang, Jl. Pampang II, Kec. Panakkukang, Kota Makasar, Senin (13/07/202). Di pelaksanaan pertama ini, Ustad Hamka langsung  memulai ceramahnya dengan penyuluhan bahaya narkoba untuk kalangan remaja, lalu dilanjutkan dengan penyampaian materi-materi Islami yang bertautan dengan bahaya penggunaan narkoba.

Di lokasi pertama ini, Ustad Hamka  menekankan agar ada perhatian lebih untuk kalangan remaja dan anak-anak yang memiliki kerentanan terhadap paparan narkotika, Ia mengajak para orang tua untuk lebih sering melakukan komunikasi dengan anak-anaknya agar bisa melihat dan mendeteksi sejak dini apakah anak telah terpapar atau tidak. “Pertama dan paling utama, yang bisa punya pengaruh besar pada pencegahan penggunaan narkoba ini adalah para orang tua, kenapa? Karena anak-anaklah yang paling rawan untuk terpapar barang berbahaya ini. Oleh karena itu saya mengajak para orang tua untuk lebih intens lagi komunikasinya dengan anak-anak, ajak mereka ngobrol agar kita bisa tau dan mendeteksi lebih dini apakah anak kita terpapar atau tidak. Semakin cepat kita tau, maka akan semakin mudah kita melakukan pencegahan”, ujarnya.

Pada momen ini juga Ustad Hamka membagikan buku dengan judul Dakwah Anti Narkotika yang dibagikan langsung kepada para jemaah dan pengurus Masjid Babuttaubah. Ia yakin bahwa dakwah lisan tidaklah cukup, maka Ia menulis buku dengan tema pencegahan dan penyuluhan narkotika dengan konsep dakwah keislaman yang banyak dibagikan secara gratis untuk masyarakat.

Sementara itu, Officer Program Keislaman Yayasan Hadji Kalla, Syafei Karsali menjelaskan bahwa program ini menargetkan untuk membina masyarakat umum di beberapa kelurahan yang ada di Kota Makassar dengan tingkat pengguna narkoba tertinggi seperti Sapiria di Kec. Tallo, Pampang di Kec Panankkukang, Kerung-Kerung di Kec. Maccini, dan Dongko di Kec. Tamalate. “ Jadi memang ada beberapa titik rawan yang kita targetkan untuk datangi dalam program ini seperti Panakkukang dan Tamalate serta beberapa titik lain. Wilayahnya kita tentukan setelah melakukan diskusi dengan implementor kita yang juga memang memiliki basis data akurat tentang masalah narkoba di banyak titik Kota Makassar ini”, pungkasnya.

Bapak Abdullah selaku pengurus masjid  Babuttaubah Pampang menyampaikan bahwa dan para warga menyambut baik Program Tebar Dai Anti Narkotika ini, dan berharap bahwa program sosialisasi bahaya narkoba yang dibalut dengan nilai-nilai keislaman ini bisa rutin dihadirkan setiap pekannya oleh Yayasan Hadji Kalla di wilayahnya.

Syafei Karsali melanjutkan bahwa ada harapan besar yang diharapkan terwujud melalui program ini. “Ini adalah bentuk dukungan program KeIslaman kepada masyarakat di perkotaan dengan masalah pelik narkotika yang kian meningkat. Tujuan kita tentu berupa peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah ritual dan sosial, saat hal tersebut bisa ditingkatkan maka resiko-resiko paparan hal negatif seperti narkoba bisa kita hindari lebih dini”. Tutupnya.

(Br)