yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar, Yayasan Hadji Kalla melepas 20 Dai Muda dalam Program Tebar Dai Ramadan tahun 2022. Para dai muda yang merupakan mahasiswa ini, berangkat bertugas di berbagai daerah pelosok yang ada di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat di mana 8 lokasi di antaranya adalah desa binaan Yayasan Hadji Kalla. Sementara 12 desa lain adalah merupakan desa miskin sesuai data BDT 2021 Kemensos di 12 Kabupaten yang membutuhkan dai Ramadan.

Muhammad Istiqomah, selaku pembina dai muda STIBA menyampaikan bahwa dalam kerja sama untuk program Tebar Dai bersama dengan Yayasan Hadji Kalla ini adalah yang pertama dan diharapkan bisa berhasil dalam implementasinya, “Tentu kita berharap bahwa kerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla ini dalam tema Program Tebar Dai bisa kita laksanakan dengan sukses, dan teman-teman kita para Dai muda yang akan bertugas ini bisa diterima di masyarakat”, tandasnya.

Adapun desa-desa tempat para Dai bertugas merupakan desa binaan dari Yayasan Hadji Kalla dalam program Desa Bangkit Sejahtera yang tersebar di Wilayah Sulsel dan Sulbar. Tercatat ada 8 desa binaan dari Yayasan Hadji Kalla yang akan menjadi tempat bertugas para Dai muda selama bulan ramadan, sementara 12 desa lainnya adalah desa rekomendasi yang dinilai butuh untuk mendapatkan pendampingan dai selama ramadan tahun 2022. Para Dai tersebut nantinya akan bertugas sebagai Imam Sholat, serta berdakwah membawakan pencerahan-pencerahan Agama Islam di Desa Binaan Yayasan Hadji Kalla maupun desa non-binaan.

Pikhy Ardiansyah, salah seorang Dai muda yang bertugas dalam program ini menyatakan kesiapannya diterjunkan di desa binaan. Ia sudah menyiapkan hafalannya sebagai bekal menjadi Imam Sholat Tarawih serta kesiapan diri membawakan ceramah agama di hadapan masyarakat desa. Ia sendiri sudah menghapal sebanyak 7 Juz Al-Quran. “Saya pribadi siap untuk tugas mulia ini, dan berharap bisa diterima di masyarakat. Bacaan saya terus saya latih selama masa persiapa. Harapannya nanti bisa menjalankan tugas dari Yayasan Hadji Kalla dan kampus dengan baik”, pungkasnya.

Rutinitas Phiky di awal ramadan ini adalah mengajari anak-anak Desa Baringeng Kabupaten Bone, baca tulis Al-Quran. Baginya mengajar anak-anak adalah bagian paling menyenangkan yang Ia jalani selain mengisi ceramah tarwih dan menjadi imam sholat. “Mengajar anak-anak kak, itu yang paling saya senang. Semua anak yang saya ajar semangat di hari pertama saya tiba, masyarakat di sini juga menyambut dengan hangat. Semangat dari anak-anak itu tertular ke saya yang bikin saya juga semakin semangat membagikan ilmu yang saya dapat selama kuluah di STIBA”, paparnya.

Sementara itu, Manager Bidang Islamic Care Yayasan Hadji Kalla, Salman Febriyansyah menyampaikan harapan besarnya kepada para Dai muda untuk bisa membawa manfaat yang besar kepada masyarakat, “Tahun ini, kami menilai bahwa STIBA Makassar adalah yang paling cocok dalam kriteria untuk Program Tebar Dai di Ramadan 2022, maka dari itu kami menitip harapan besar kami kepada para Dai muda yang akan kita lepas hari ini untuk bisa membawa manfaat kepada masyarakat melalui dakwah. Mereka ini akan membawa nama baik dari Yayasan Hadji Kalla dan juga STIBA, untuk bisa lebih di kenal oleh masyarakat sebagai lembaga yang membawa manfaat untuk masyarakat luas”, jelasnya.

Salman menjelaskan bahwa Program Tebar Dai Ramadan Yayasan Hadji Kalla ini adalah bentuk dukungan program KeIslaman kepada desa binaan Yayasan Hadji Kalla. “Tujuan kita tentu berupa peningkatan kualitas umat beragama dalam menjalankan ibadah ritual dan sosial, dapat tercapai dengan sasaran strategis berupa meningkatnya kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama, terutama di momen bulan ramadan ini.

(Br)