yayasanhadjikalla.or.id; Gowa – Yayasan Hadji Kalla bagikan 1.000 bibit pohon alpukat varietas unggul untuk kelompok tani dari Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa (2/7/2021). Program ini merupakan salah satu program unggulan dari Yayasan Hadji Kalla yang didalamnya juga akan dilakukan pembinaan dan pendampingan untuk para petani dalam mengembangkan kegiatan penanaman dan pembibitan alpukat varietas unggul di wilayah tersebut.

Dalam kegiatan tersebut juga akan dilakukan pelatihan untuk para petani hingga 4 juli 2021 tentang metode pegolahan dan pembibitan yang baik hingga masyarakat petani di Desa Tonasa bisa kembali menghasilkan bibit-bibit baru yang unggul dan bernilai tinggi. Adapun program dari Yayasan Hadji Kalla ini, bekerja sama dengan tim UPT BPP (Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian) Kanreapia, Kabupaten Gowa dan juga mendatangkan pemateri langsung dari Balai Pelatihan Pertanian, Kementerian Pertanian, Solok, Sumatera Barat Bapak Ikhsan yang nantinya akan mendampingi dan memberikan ilmu bagi para petani yang ada di Desa Tonasa.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Desa Tonasa, Anwar Jama, Tim UPT BPP (Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian) Kanreapia, Ibu Sahariah dan Ibu Erny Nurdin yang merupakan Manager Bidang Economic & Social Care; Yayasan Hadji Kalla. Sementara itu, hadir juga warga anggota Kelompok Tani Parangta’juru yang merupakan kelompok tani yang terpilih untuk menjalankan program ini.

Kepala Desa Tonasa, Anwar Jama menjelaskan bahwa dari jumlah 36 kelompok tani yang ada di desanya, Kelompok Tani Parangta’juru dipilih menjadi kelompok yang akan menjalankan program, setelah melalui tahap screening yang kemudian dinilai siap menjalankan program 1.000 bibit alpukat ini.

Anwar Jama menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya mewakili warga Desa Tonasa karena telah dipilih untuk menjalankan program pendampingan tersebut, “Saya mewakili warga desa dan juga Kelompok Tani Parangta’juru mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Yayasan Hadji Kalla karena telah memilih desa kami untuk program pendampingan ini, saya selaku kepala desa menjamin dan akan mengawasi langsung program ini, dan saya yakin bahwa apa yang kita kerjakan ini akan bisa membawa manfaat untuk masyarakat luas”, tandasnya.

Sementara itu, Sahariah, selaku wakiil dari UPT BPP (Unit Pelaksana Teknis Balai Penyuluhan Pertanian) Kanreapia, menjelaskan bahwa dari puluhan kelompok tani yang ada di wilayah Kecamatan Tomblopao, Kelompok Tani Parangta’juru menjadi satu-satunya kelompok yang lolos dalam screening dan siap untuk menjalankan program pendampingan tersebut.

Erny Nurdin, Manager Bidang Economic & Social Care; Yayasan Hadji Kalla menjelaskan bahwa dalam program ini, ada 1.000 bibit alpukat varietas unggul dengan nama “Wina dan Kalibening”, yang akan diberikan kepada warga untuk ditanam dan dilakukan program produksi pembibitan. Bibit-bibit yang diberikan oleh pihak Yayasan Hadji Kalla adalah varietas unggul yang bisa hidup di ketinggian 900 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut, bibit tersebut dipilih mengingat bahwa lokasi Desa Tonasa yang berada di ketinggian tersebut. “Bibit ini ada dua jenis, namanya Wina dan Kalibening, di mana keduanya cocok untuk di tanam di ketinggian  900 hingga 1.200 meter”, jelas Erny.

Dia melanjutkan bahwa program ini bersifat pemberdayaan dan jangka panjang, para petani tidak hanya diberikan bibit secara cuma-cuma, namun diberikan tanggung jawab untuk bisa menghasilkan bibit serupa yang juga unggul agar bisa kembali digunakan oleh Yayasan Hadji Kalla menjalankan program yang sama di lokasi lain, “Kita tidak memberikan bibit ini bukan hanya untuk ditanam dan dipelihara, tapi kita harapkan para petani di sini bisa menghasilkan kembali bibit-bibit yang sama dengan kualitas unggul dan akan dikembalikan kepada pihak Yayasan Kalla agar bisa kembali digunakan di lokasi lain dan dilakukan program yang sama. Karena itulah kita melakukan perjanjian kerja sama tertulis dengan Kelompok Tani Parangta’juru, agar semuanya merasa punya tanggung jawab dan amanah dalam menjalankan program ini. Makanya kita akan tetap melakukan pendampingan hingga beberapa tahun kedepan”, lanjutnya.

Di sisi lain, Bapak Jufri, selaku ketua Kelompok Tani Parangta’juru berujar bahwa Ia dan kelompoknya siap untuk menjalankan program yang diamanahkan Yayasan Hadji Kalla dan berharap bahwa dalam waktu dua tahun ke depan, program ini bisa segera menuai hasil positif.

Di masa yang akan datang, program ini menjadi mercusuar baru dalam dunia pertanian di wilayah Indonesia Timur, di mana Desa Tonasa akan menjadi pusat pembibitan alpukat unggul di Sulawesi Selatan.

(Bur)