yayasanhadjikalla.or.id; Luwu – Gandeng Yayasan Hadji Kalla, Lembaga Pemerhati Mangrove Luwu lakukan sosialisasi dan rehabilitasi tanaman mangrove di Pesisir Pantai Talumae Desa Senga Selatan, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada akhir mei 2021 lalu.
Desa Senga Selatan merupakan wilayah yang diapit oleh pesisir pantai dan pegunungan yang di mana sisi pesisirnya dihuni oleh kelompok masyarakat (perkampungan pesisir). Masyarakat pesisir seringkali memanfaatkan tanaman-tanaman mangrove untuk kegiatan sehari-hari salah satunya adalah sebagai bahan rakit perahu atau sebagai alat pasak yang pada intinya merusak ekosistem mangrove.
Dalam rangka upaya pelestarian dan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga ekosistem mangrove di sekitar pesisir pantai dan melindungi dataran dari ancaman abrasi air laut, maka pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan rehabilitasi mangrove di Desa Senga Selatan Kabupaten Luwu dijadikan sebagai proses edukasi percontohan bagi semua desa yang mendiami pesisir pantai di Kabupaten Luwu. “Melalui kegiatan ini, maka kami dari lembaga Pemerhati Mangrove Luwu (PML) melakukan kegiatan ini berkerjasama dengan Pemerintah Desa Senga Selatan dan atas bantuan penuh dari Yayasan Haji Kalla Melalui Program Aktif Positif 2021 yang menjadi pioner terselenggaranya kegiatan ini”, jelas Genaro; Divisi Logistik Pemerhati Mangrove Luwu.
Output yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat atas pentingnya pelestarian mangrove, serta peningkatan kerjasama antara masyarakat, pemerintah desa dan komunitas-komunitas pemerhati mangrove dalam menjaga dan mengelola mangrove dengan baik.
Kegiatan sosialisasi dan rehabilitasi mangrove dihadiri sebanyak 100 lebih peserta yang berasal dari masyarakat/nelayan, Pemerintah Desa Senga Selatan, Internal PML, Serta tamu undangan dari akademisi dan paraktisi lingkungan.
Kegiatan Sosialisasi dipandu oleh Pemerhati Mangrove Luwu, secara seremonial kegiatan ini dibuka oleh Kepala Desa Senga Selatan, Lalu dilanjutkan dengan kegiatan sosialisasi oleh narasumber yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Luwu; Ir. Bambang Irawan M.Si dan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Luwu; Andi Fatahillah. Selanjutnya dilakukan penanaman sebanyak 250 bibit mangrove di pesisir pantai.
“Kegiatan penanaman mangrove dilakukan di pagi hari setelah kegiatan sosilasiasi, mengikuti pasang surut air laut. Hingga hari ini kegiatan rehabilitasi mangrove terus berlanjut karena tahap pemeliharaan mangrove sampai pada usia 3- 4 tahun”, ujar Genaro.
Kegiatan Sosialisasi dan rehabilitasi mangrove ini ditutup oleh Kepala Desa Senga. Ia menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu edukasi terkait pemahaman masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan terutama kelestarian ekosistem mangrove. Ucapan terima kasih dan apresiasi juga diberikan kepada Yayasan Haji Kalla atas responnya terhadap misi perbaikan lingkungan.
(Bur)