yayasanhadjikalla.or.id; Lembaga Sitinrola Organik baru saja sukses menggelar Pelatihan Pengolahan Limbah dan Sampah Organik Menjadi Pakan Alternatif Bagi Peternak Unggas dan Perikanan yang dilakukan 20 – 21 Agustus 2022, di Bunir Coffee kota Watampone, Kabupaten Bone. Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang didukung oleh Yayasan Hadji Kalla melalui program Aktif Positif tahun 2022.
Feby Triadi, selaku penanggungjawab dalam program pelatihan ini menyampaikan bahwa Kegiatan ini dlakukan dikarenakan adanya keresahan peternak unggas dan peternak budidaya perikanan yang merasakan kenaikan pakan tiap bulannya, yang akhirnya berpengaruh negatif terhadap produksi, sementara daya beli masyarakat terhadap hasil perikanan dan peternakan unggas tetap stagnan.
“Diawali dari hal tersebutlah, kagiatan ini yang memiliki urgensi untuk memberikan solusi bagi para peternak yang merasakan harga pakan yang tinggi, dengan masuk dan mengintegrasikan peternakan atau perikanannya dengan Maggot BSF (Black Soldier Fly). Maka dengan begitu, kegiatan ini akan memberikan stimulus kepada peternak untuk membudidayakan Maggot ini, yang tidak hanya terbatas pada nilai kebermanfaatan, melainkan juga nilai ekonomis yang sangat tinggi.” Jelasnya.
“Maggot memiliki kemampuan mengurai sampah organik 2 sampai 5 kali bobot tubuhnya selama 24 jam. Satu kilogram maggot dapat menghabiskan 2 sampai 5 kilogram sampah organik per hari. Sebuah fakta di mana kita bisa melihat begitu besar manfaat dari belajar proses ini untuk pengelolaan sampah yang lebih baik.” Lanjutnya.
Workshop bersama warga ini kemudian dilanjutkan dengan praktik pengaplikasian pupuk Kasgot (Bekas Maggot) untuk pertanian organik. Ada pula praktik pemanenan telur maggot, pemberian pakan, penyortiran kasgot hingga pengaplikasian kasgot pada hewan ternak unggas dan lele. Materi dipersentasikan oleh Dr. M. Awaluddin A. M.Si, Ia berbagi informasi mengenai potensi ekonomi dalam pemanfaatan dan pengolahan sampah yang baik dan benar.
Nasruddin, salah seorang peserta dalam kegiatan ini meyampaikan sangat berterimakasih karna dengan adanya kegiatan ini, maka bisa membantu Ia yang merupakan peternak unggas menemukan alternatif baru untuk pakan ternaknya. Ia senang karena bisa punya pengetahuan baru untuk mengolah sampah menjadi pakan ternak. “Saya juga ucapkan terima kasih kepada Yayasan Kalla karena sudah membantu hingga kegiatan ini bisa terlaksana,” pungkasnya.
Peserta yang terlibat dalam acara ini ada sekitar 50 orangdari berbagai lembaga, instansi dan organisasi yang masing-masing membawa dua hingga tiga utusan, diantaranya: Dinas Lingkungan Hidup Kabupate Bone, Beberapa Organisasi Lingkungan Hidup, Yayasan Lingkungan, Asosiasi Peternak, hingga kalangan Mahasiswa.
Kurniawan Jaya, selaku PIC Program Aktif Positif Yayasan Hadji Kalla menjelaskan bahwa dukungan Yayasan Hadji Kalla diberikan kepada Tim Sitinrola Organik karena melihat isu yang diusung dalam kegiatan tersebut, yakni terkait isu lingkungan dan inovasi pengolahan limbah sampah. “Sebuah ide program yang sangat bermanfaat bagi masyarakat.” Ujar Kurniawan.
Dengan program Bantuan Kegiatan Aktif Positif, Yayasan Hadji Kalla ingin berkontribusi atas terlaksananya kegiatan positif yang dilakukan oleh mahasiswa, termasuk komunitas serta organisasi di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Proses pemberian bantuan ini rutin dilakukan setiap bulan dan telah membantu ratusan kelompok, organisasi dan komunitas di empat wilayah kerja Yayasan Hadji Kalla. Lembaga, Komunitas, dan Organisasi bisa mendaftarkan langsung proposalnya melalui website Yayasan Hadji Kalla di www.yayasanhadjikalla.or.id.
(br)