yayasanhadjikalla.or.id – Kepedulian terhadap lingkungan merupakan salah satu program dari Desa Bangkit Sejahtera Community Care & Development Yayasan Hadji Kalla. Dalam dua tahun program Desa Bangkit Sejahtera kepedulian terhadap lingkungan diwujudkan dalam bentuk kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun sayuran, dengan menggunakan media polybag.

Kegiatan ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan memberi nilai tambah terhadap konsumsi sayuran hijau. Metode penanaman yang bersifat organik, merupakan langkah awal untuk mengajarkan masyarakat bahwa tanaman tanpa zat kimia jauh lebih sehat untuk di konsumsi.

Kondisi yang memang sangat memprihatinkan ketika hampir semua hasil pertanian kita telah terkontaminasi oleh zat-zat kimia. Maklum, sejak awal ditanam sampai dipanen petani menggunakan zat kimia ; pemupukan dan penyemprotan hama. Mengubah cara bertani petani dari anorganik menjadi organik bukanlah semudah membalikkan telapak tangan, karena selain sudah terbiasa dengan anorganik, kondisi tanah pun telah rusak parah terkena dampak. Sehingga gerakan edukasi terhadap petani bagi program Desa Bangkit Sejahtera dilakukan melalui kegiatan pemanfaatan pekarangan rumah menjadi kebun sayuran organik.

Dari 15 desa binaan program Desa Bangkit Sejahtera, terdapat 14 desa binaan yang konsen mengembangkan kegiatan berkebun di pekarangan. Target masing-masing desa rata-rata 100-150 rumah tangga terlibat dalam gerakan tersebut, sehingga jika ditotalkan maka terdapat kurang lebih 1500 – 2250 rumah tangga yang terlibat. Jika dalam satu rumah tangga terdapat 5 jumlah keluarga maka akan terdapat kurang lebih 7500 – 11250 orang akan teredukasi mengenai pertanian organik.

Kegiatan berkebun di pekarangan juga memberi nilai tambah bagi sebagian desa dalam kontes penilaian lomba desa. Kelurahan Garassi dan Desa Bilanrengi merupakan dua desa binaan yang kemudian terpilih mewakili tingkat kecamatan masing-masing. Lewat penuturan Zul Ikram Al Hafidz (Sarjana Pendamping Desa Bilanrengi), ia menyampaikan bahwa Camat Parigi memilih Desa Bilanrengi sebagai percontohan desa sehat.

Begitu pula yang disampaikan Andi Asrul Hidayat (Sarjana Pendamping Kelurahan Garassi), bahwa Garassi terpilih mewakili Kecamatan Tinggimoncong dalam lomba kelurahan karena nilai tambah dengan adanya kegiatan warga yang serentak dilakukan yaitu berkebun di pekarangan.

Harapan kedepan dari program berkebun di pekarangan rumah , seyokianya bukanlah hanya sebagai gerakan kontestasi semata. Namun , gerakan berkebun di pekarangan mengakar dalam kebiasaan masyarakat. Sehingga secara masif pula harapan untuk mengubah pola bertani petani dari anorganik menjadi organik perlahan dapat berubah. Dukungan tentu harus berasal dari semua pihak, terlebih kepada pemerintah setempat, agar kelak kegiatan berkebun di pekarangan tetap berlangsung meski program Desa Bangkit Sejahtera telah selesai.

Penulis: Zainal, Supervisor wilayah Jeneponto-Gowa.