Luwu, 19 Agustus 2024 – Melihat kondisi pesisir yang semakin terdegradasi, Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI) Kabupaten Luwu, kembali menunjukkan komitmennya dalam pelestarian lingkungan. Program ini dilakukan, mengingat lebih dari separuh kawasan mangrove di Kabupaten Luwu mengalami kerusakan akibat meningkatnya jumlah penduduk dan kebutuhan masyarakat yang tidak diimbangi dengan perbaikan lingkungan. Kondisi ini, jika dibiarkan terus, dapat berdampak negatif terhadap masyarakat pesisir, termasuk kerusakan tambak dan pemukiman warga.
Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI) menyelenggarakan kegiatan penanaman 10.001 bibit pohon mangrove di Pelabuhan Tadette, Desa Senga Selatan, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu. Selain itu, kegiatan ini juga diisi dengan dialog lingkungan yang melibatkan berbagai pihak, termasuk perwakilan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan masyarakat pesisir.
Kegiatan ini didukung oleh LAZ Hadji Kalla melalui program “Aktif Positif” yang memberikan pendanaan melalui bantuan proposal untuk mendukung kegiatan baik yang dilakukan oleh Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI).
Kurniawan Jaya, selaku PIC program Aktif Positif, menyampaikan bahwa program ini merupakan langkah konkrit dalam menghadapi tantangan kerusakan lingkungan pesisir yang semakin parah. “Dengan kolaborasi bersama, teman-teman dari Lembaga Konservasi Mangrove Indonesia (LKMI) bisa mengidentifikasi area yang paling membutuhkan intervensi segera. Ini memungkinkan semua dapat bekerja lebih efisien dan tepat sasaran, terutama dalam isu lingkungan dan konservasi mangrove di wilayah pesisir. Kami kira kegiatan ini akan punya dampak besar di masa depan bagi masyarakat luas,” ujar Kurniawan.
Lebih lanjut, Kurniawan menegaskan pentingnya kolaborasi dalam upaya pelestarian lingkungan. “Dukungan finansial yang kami berikan kepada lembaga seperti LKMI adalah bagian dari komitmen kami untuk terus mendukung inisiatif yang memiliki dampak jangka panjang terhadap lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Kegiatan ini sukses menarik perhatian banyak pihak, dengan kehadiran 360 peserta, jauh melebihi target awal sebanyak 200 orang. Partisipasi aktif dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat pemerintah, komunitas lokal, hingga masyarakat umum, menjadi bukti bahwa program ini sangat relevan dan dibutuhkan. Kegiatan ini dihadiri oleh banyak pihak di antaranya, Ida Safitri, Kabid Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan DLH Luwu, Muh. Iqbal Daud, Direktur Lembaga Lestari Alam, Whindy : Manager Enviro PT Masmindo Dwi Area, Kapolsek Belopa dan jajaran, Forkopimda, Pelajar, 23 Komunitas Kolaborator dan masyarakat pesisir.
Ida Safitri, Kabid Pengendalian, Pencemaran, dan Kerusakan Lingkungan DLH Luwu, turut mengapresiasi inisiatif ini. “LKMI dan LAZ Hadji Kalla telah melakukan langkah yang sangat luar biasa. Kehadiran mereka sangat membantu masyarakat dalam melakukan upaya pelestarian lingkungan yang bahkan melampaui apa yang telah dilakukan oleh pemerintah,” ungkapnya.
Dengan semakin banyaknya kolaborasi antara berbagai pihak, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi upaya pelestarian lingkungan di daerah lainnya.
[br]