yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Yayasan Hadji Kalla semakin memperluas ikatan kerja sama dengan berbagai instansi dan kelembagaan, salah satunya adalah dari pihak Dompet Dhuafa. Kedua belah pihak bertemu dalam rangka sinergi bersama untuk pengembangan program sosial tahun 2020, di Bikinbikin Creative Hub, Nipah Mall, Makassar, pada 29 Februari lalu.
Dalam pertemuan tersebut hadir Direktur Eksekutif Yayasan Hadji Kalla, Mohammad Zuhair, beserta jajaran Program Manager dari bidang-bidang yang ada di Yayasan Hadji Kalla, sementara itu, dari pihak Dompet Dhuafa, hadir Juperta Panji Utama, selaku General Manager Dakwah & Social Services.
Pertemuan tersebut dalam rangka diskusi dan pengembangan ide program yang akan dijalankan pada tahun 2020. Dalam diskusi tersebut juga dibahas tentang sejarah berdirinya Dompet Dhuafa hingga tentang pengelolaannya yang profesional, hal ini tentu bisa membantu Yayasan Hadji Kalla untuk bisa membangun dan mengembangan diri secara kelembagaan dan juga program yang akan dijalankan di tahun-tahun mendatang.
Juperta Panji Utama selaku GM Of Culture, Dakwah & Social Services Dompet Dhuafa mengungkapkan bahwa, Dompet Dhuafa merupakan lembaga yang diinisiasi oleh wartawan dari Harian Republika, Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, serta Eri Sudewo. Lembaga Dompet Dhuafa merupakan Lembaga independen yang hak kepemilikannya meruapakan milik masyarakat Indonesia yang berusaha untuk mengangkat harkat sosial kemanusiaan. Kaum dhuafa dibantu dengan gagasan bahagia berZISWAF (Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf) maupun dana lainnya yang halal dan legal baik dari perorangan, kelompok, perusahaan dan lembaga).
Dari sisi lain, Juperta menjelaskan bahwa ada perbedaan antara Yayasan Hadji Kalla dan Dompet Dhuafa, walaupun sama-sama lembaga yang mengelola dan ZIS, namun Yayasan Hadji Kalla bisa menjadi lebih besar dari sisi kelembagaan karena sudah memiliki sumber dana ZIS yang jelas sedangkan Dompet Dhuafa harus mengupayakan dana ZIS tersebut kepada masyarakat.
Kesejarahan juga menunjukkan bahwa Dompet Dhuafa mengusung konsep bukan hanya bekerja tetapi membangun peradaban sedangkan Yayasan Hadji Kalla membangun semua usahanya baik yang bergerak di bidang bisnis maupun sosial dengan konsep Kalla Way, di mana konsep ini bisa menjadi kunci pergerakan moral termasuk bagi implementor maupun penerima manfaat.
Mohammad Zuhair menuturkan bahwa, Yayasan Hadji Kalla selama ini juga bekerja sama dengan implementator kegiatan namun tetap mengawal kegiatan yang dilakukan, tujuaannya tentu untuk memastikan bahwa program yang dijalankan bisa tepat sasaran dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Khusus untuk bidang Pendidikan, Dompet Dhuafa memiliki banyak program, sedangkan program unggulan yang ditawarkan antara lain, Beasiswa, Pendampingan Sekolah, Pendidikan Vokasional, siap kerja–siap usaha, Pendidikan Keguruan, Pendidikan Fungsional serta Literasi. Program-program tersebut pada dasarnya telah diimplementasikan pula oleh Yayasan Hadji Kalla.
Diharapkan lewat diskusi dan jajak pendapat ini, bisa semakin membuka wawasan pihak Yayasan Hadji Kalla untuk membangun program-program yang bisa membawa kebermanfaatan kepada masyarakat, terutama untuk pendampingan kaum dhuafa. Diharapkan pula, untuk jangka panjang Yayasan Hadji Kalla dengan konsep Kalla Way akan menjadi mitra utama pemerintah dan masyarakat khususnya di Kawasan Timur Indonesia dalam melakukan pendampingan kepada kaum dhuafa.
(Bur/Syafei)