yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Hari Laut Sedunia atau World Oceans Day diperingati pada stiap tanggak 8 Juni. Di tengah-tengah pandemi corona, kita tidak boleh melupakan pentingnya lautan yang semakin hari semakin terancam akibat ulah manusia. Dilansir dari situs resmi World Economic Forum, berikut adalah 5 alasan laut penting bagi kehidupan kita dan harus dijaga.

  1. Membantu kita bernapas; Banyak orang tidak mengetahui bahwa lautan memainkan peran vital dalam udara yang kita hirup. Padahal, 50 persen oksigen di Bumi berasal dari fitoplankton, organisme seperti tanaman yang hidup di lautan. Fitoplankton memiliki klorofil yang mereka gunakan untuk mendapatkan cahaya matahari dan berfotosintesis. Dalam proses ini, fitoplankton juga menghasilkan oksigen.
  2. Meregulasi Iklim; Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika Serikat, 90 persen penghangatan Bumi selama 50 tahun terakhir terjadi di lautan. Suhu paling hangat terjadi di sekitar garis khatulistiwa, khususnya di permukaan. Arus laut lantas menyebarkan suhu panas ini ke seluruh dunia, dan proses penguapan membuat air laut yang hangat turun ke bagian yang lebih dalam. Beberapa jenis arus laut berdampak langsung pada iklim di beberapa wilayah. Arus Teluk, misalnya, bila terganggu bisa membuat bagian barat Eropa lebih dingin daripada biasanya.
  3. Sumber Makanan Penting; Pada saat ini, ikan merupakan sumber dari 16 persen protein hewani yang dikonsumsi secara global. Selain ikan, laut juga menghasilkan rumput laut, udang dan makhluk laut lainnya yang menjadi sumber makanan berizi bagi manusia. Lalu, makanan laut juga berpotensi menjadi pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam memberi makan penduduk dunia, terutama bila dibandingkan dengan daging sapi yang membutuhkan begitu banyak sumber daya untuk menghasilkan 1 gram protein saja.
  4. Kekayaan Biodiversitas Yang Luar Biasa; Masih menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional AS, lautan menyimpan kekayaan biodiversitas yang luar biasa. Mereka memprediksikan bahwa masih ada 91 persen spesies di lautan yang belum ditemukan secara ilmiah.
  5. Menciptakan Puluhan Juta Pekerjaan; Secara ekonomi, manusia juga sangat bergantung pada lautan. Laporan OECD memprediksikan bahwa pada 2030, industri berbasil lautan akan memperkerjakan 40 juta orang di seluruh dunia. Namun, potensi ini bisa jadi tidak optimal bila kesehataan lautan terganggu. Beberapa tantangan yang bisa merusak sumber daya maritim mencakup perubahan iklim, polusi dan kurangnya kesadaran akan teknik-teknik pemanfaatan lautan yang berkelanjutan.

Dari hal-hal di atas, kita dapat melihat betapa pentingnya keberadaan laut dalam berbagi isu kehidupan manusia. Karena itu Yayasan Hadji Kalla sebagai lembaga sosial yang juga bergerak di bidang lingkungan, selalu turut serta dalam melestarikan lingkungan dan ekosistem laut, salah satunya dengan program penanaman pohon bakau di pesisir.

Dalam catatan Bidang Kesehatan dan Lingkungan, Yayasan Hadji Kalla telah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan pesisir di laut pinggiran Kota Makassar dan sekitarnya. Tidak kurang dari 30.000 pohon bakau telah ditanam, di antaranya ada di Pesisir Pelabuhan Untia Kota Makassar. Penanaman pohon bakau ini telah banyak membantu kehidupan warga.

Setahun berlalau setelah penanaman yang dilakukan, pantauan redaksi Yayasan Hadji Kalla melihat betapa besar pengaruh baik yang didapatkan dari aksi penanaman pohon bakau, masyarakat yang sebelumnya mengeluh karena populasi ikan yang terus menurun kembali bergembira karena hasil laut yang kembali melimpah. Tentu hal tersebut karena pohon bakau yang ditanam menjadi rumah baru bagi ikan-ikan yang ada di laut pesisir.

Penanaman pohon bakau tersebut juga menjadi dinding  dalam mencegah abrasi yang sering terjadi di pesisir laut. Warga pesisir pelabuhan Untia menjadi lebih tenang karena terlindung oleh pohon bakau yang telah tumbuh besar memenuhi bibir pantai.

Kepedulian pada laut akan terus dilakukan oleh Yayasan Hadji Kalla sebagai bukti eksistensi pada kepedulian lingkungan untuk keberlangsungan kehidupan di masa mendatang.

(Bur)