yayasanhadjikalla.or.id, Makasssar – Hadirnya tanaman mangrove sangat berperan penting dalam menjaga garis pantai untuk tetap stabil. Pohon mangrove juga berfungsi untuk melindungi pantai dan tebing sungai dari kerusakan, seperti erosi dan abrasi, serta menjaga ekosistem laut pesisir.

Mengingat besarnya dampak dan fungsi pohon mangrove tersebut yang dapat melindungi tepian pantai dari terjangan ombak langsung yang berpotensi menghantam dan merusak bibir pantai, maka Yayasan Hadji Kalla melalui Bidang Humanity & Environment menginisiasi penanaman mangrove sebanyak 15000 pohon di pesisir pantai Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, sabtu (27/4). Bersama dengan ratusan relawan dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat yang ada di Kota Makassar, tim dari yayasan hadji kalla melakukan penanaman magrove dengan cara mengikat batang pohon mangrove ke ajir yang telah ditancapkan ke tanah di pinggir laut dengan jarak tanam 1,5 meter tiap pohonnya.

Sebelumnya, acara penanaman mangrove ini, dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Dinas pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Hasbi Nur. Dalam sambutannya, Andi Hasbi menyambut antusias kegiatan penanaman pohon mangrove yang diinisiasi oleh Yayasan Hadji Kalla. Dia menjelaskan bahwa mangrove menjadi elemen penting yang mampu menjaga stabilitas dan ekosistem laut terutama di pesisir, selain itu, kegiatan ini juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk ikut menjaga lingkungan dengan terlibat langsung dalam penanaman mangrove.

“Kami sangat antusias dan berterima kasih kepada yayasan Hadji Kalla yang telah menginisiasi kegiatan penanaman mangrove pada hari ini, saya kira kegiatan seperti ini penting utnuk tetap mejaga ekosistem di pesisir laut kita. Hal ini juga bisa semakin menumbuhkan kesadaran masyarakat kita untuk ikut terlibat dan menjaga lingkungan dengan cara menanam pohon mangrove di pinggir pantai”, paparnya.

Tercatat ada lebih 200 relawan dari berbagai komunitas dan elemen masyarakat yang ikut dan turun langsung menanam bibit pohon mangrove di pinggir pantai.

Kepala Bidang Humanity & Environment, Yayasan Hadji Kalla, Abdul Hakim menjelaskan bahwa penanaman akan berlangsung dari pukul delapan pagi hingga lima sore. Luas area yang akan ditanami 15000 pohon mangrove adalah lima hektar. Sebelumnya, pad 2018 telah dilakukan penanaman mangrove di pesisir laut Kabupaten Maros dan Kabupaten Bone.

Hakim melanjutkan bahwa kesadaran tentang kelestarian lingkungan di kalangan masyarakat semakin tumbuh dan kuat.

“Saya melihat bahwa kesadaran akan kelestarian lingkungan di tengah masyarakat kita semakin tumbuh dan kuat, terlebih pada kalangan muda, milenials dan kelompok komunitas. Terbukti bahwa ketika informasi penanaman mangrove ini tersebar, banyak dari mereka yang ingin ikut terlibat dan mengambil peran langsung dalam kegiatan yang terkait dengan konservasi. Saya juga berharap kedepannya semakin banyak orang yang  sadar akan hal tersebut dan ikut menjadi bagian dalam menjaga kelestarian lingkungan”, Jelasnya.

Indah, salah satu peserta dari komunitas sepeda gowesers unbranded mengatakan, bahwa kegiatan seperti ini harus sering dilakukan untuk bisa menumbuhkan kesadaran cinta lingkungan, terlebih pada kalangan muda dewasa ini yang tingkat kesadarannya dalam ikut menjaga lingkungan masih sangat rendah. Ia berharap kedepannya kagiatan ini bisa terus dilakukan, sehingga Ia dan teman-temannya di komunitas bisa terus ikut dalam menjaga lingkungan.

Kegiatan penanaman 15000 pohon mangrove pada hari ini merupakan rangkaian acara peringatan hari bumi dan milad ke 35 Yayasan Hadji Kalla. Kedepannya Yayasan Hadji Kalla dengan empat bidang yang ada, yakni – Bidang Humanity & Environment, Bidang Islamic Care, Bidang Educare dan Bidang Economic & Social Care – akan terus hadir dalam memberikan layanan sosial kepada masyarakat Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan.