yayasanhadjikalla.or.id; Bone – Tim Yayasan Hadji Kalla bersama dengan Tim dari USAID Janin dan perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten Bone melakukan monitoring dan evaluasi pelatihan pencegahan AKI/B (angka kematian ibu dan bayi) di dua desa yang ada di Kabupaten Bone, yakni di Desa Panili dan Desa Ujung Kecamatan Dua Boccoe. Monitoring dan evaluasi ini merupakan lanjutan dari kegiatan sebelumnya, di mana terdapat 25 orang tenaga kesehatan (bidan & perawat) yang diberikan pelatihan pencegahan AKI/B pada 9 Juli lalu.

Pada kesempatan tersebut dibuat kelas ibu hamil untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu hamil yang ada di desa tentang cara-cara menjaga janin selama dalam masa proses kehamilan hingga bersalin. Kelas ibu hamil dijalankan oleh para implementor yang telah mengikuti pelatihan, monitoring dilakukan untuk mengukur seberapa jauh para tenaga kesehatan bisa mengimplementasikan ilmu yang telah mereka dapatkan di lapangan.

Lokasi pertama yang tim Yayasan Hadji Kalla kunjungi adalah Desa Panyili di Kecamatan Dua Boccoe. Sebelum kelas dimulai, tim disambut langsung oleh pemerintah setempat dan jajaran petugas kesehatan dari UPT Puskesmas Kecamatan Dua Boccoe.

Dalam sambutannya, Sekcam Dua Boccoe; Drs. Sudirman, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat untuk bisa membantu masyarakat desa terutama ibu hamil dalam menjaga kehamilan mereka lewat pengetahuan yang didapatkan melalui kelas ibu hamil yang diadakan oleh petugas dari puskesmas. 

“Pelatihan kelas ibu hamil hari ini tentu sangat bermanfaat bagi kita dan para warga khususnya ibu-ibu hamil untuk belajar banyak mengenai resiko-resiko selama masa kehamilan dan cara-cara mengatasinya”, paparnya.

Sementara itu, Andi Idhan Zainal, selaku Kepala Desa Panili menyampaikan terima kasih atas kedatangan tim Yayasan Hadji Kalla, dan berharap bahwa warga desanya bisa mendapat bimbingan yang baik sehingga para ibu-ibu hamil bisa paham dengan pencegahan AKI/B.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan tim dari Yayasan Hadji Kalla yang membuat kelas ibu hamil di desa kami, dan semoga dengan adanya kegiatan hari ini, kedepannya tidak angka kasus kematian ibu dan bayi bisa ditekan”, jelasnya.

Idhan juga menyampaikan bahwa Ia dan warga desa berharap bisa terus melakukan sinergi bersama dengan Yayasan Hadji Kalla dan Dinas Kesehatan untuk terus melakukan pengawasan dan pelatihan serupa.

Kelas Ibu hamil tersebut diikuti oleh 12 orang ibu hamil dari Desa Panili dengan usia kehamilan yang bervariasi, mulai dari tiga hingga delapan bulan. Program kelas ibu hamil dibawakan langsung oleh bidan desa pendamping yang bertugas di desa di mana sebelumnya bidan telah mendapatkan pelatihan. Terlihat para peserta sangat antusias mendengarkan materi mulai dari pengenalan cara-cara merawat janin hingga proses persalinan.

Kelas ibu hamil dimulai dengan penjelasan singkat istilah-istilah penyakit dan kerawanan selama kehamilan hingga mengajarkan gerakan-gerakan senam ibu hamil yang bisa membantu meregangkan otot sebagai bagian dari persiapan sebelum menuju proses persalinan.

Sunarti, salah seorang peserta kelas ibu hamil dengan usia kehamilan yang sudah 27 minggu mengaku senang dengan adanya kelas pelatihan tersebut, karena bisa belajar banyak hal dalam mempersiapkan proses persalinannya nanti.

“Saya mewakili ibu-ibu yang lain sangat senang dengan adanya pelatihan ini, kami bisa belajar tentang cara-cara mempersiapkan diri menuju persalinan”, tandasnya singkat.

Selain di Desa Panili, monev juga dilakukan di Desa Ujung, Kecamatan Dua Boccoe. Di hari yang sama, para petugas kesehatan dari puskesmas juga memberikan kelas ibu hamil untuk ibu-ibu di desa.

Sama halnya dengan yang dilakukan di Desa Panili, kelas ibu hamil dimulai dengan materi tentang merawat kehamilan dan diakhiri dengan sesi senam hamil.

Kepala Desa Ujung; Saleh menyampaikan bahwa ini adalah sebuah langkah yang sangat besar manfaatnya bagi warga desa teruatama para ibu-ibu hamil yang bisa mendapatkan pengetahuan lebih dalam menjaga kehamilan dan aman hingga proses persalinan.

Di Desa Ujung, ada 10 orang ibu hamil yang menjadi peserta dan rencananya kelas akan diadakan selama empat kali pertemuan.

Riska, salah seorag ibu hamil dari Desa Ujung yang menjadi peserta mengaku sangat senang karena bisa menjadi peserta dalam kelas ibu hamil.

“Mengikuti kelas ibu hamil ini saya merasa sangat senang karena materi yang diberikan membuat saya bisa tau banyak hal tentang pantangan-pantangan yang harus diperhatikan selama masa kehamilan dan menjaga diri hingga proses persalinan nanti”, tandasnya.

Manager Bidang Humanity & Environment Yayasan Hadji Kalla menyampaikan bahwa monev dilakukan untuk bisa mengukur seberapa jauh para implementor bisa mengaplikasikan ilmu yang telah mereka dapatkan sebelumnya di pelatihan kepada warga (ibu-ibu hamil). Ia berharap bahwa dengan adanya program ini, maka angka kasus kematian ibu dan bayi di Kabupaten Bone bisa teratasi dengan baik sehingga makin banyak ibu dan anak-anak yang bisa selamat hingga setelah proses persalinan.

(Boer)