yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Di tengah pandemi COVID-19, kelompok masyarakat kurang beruntung secara sosial ekonomi dan terpinggirkan seperti anak-anak yang tinggal di panti-panti asuhan adalah kelompok rentan yang paling membutuhkan bantuan dan dukungan. Program yang diusulkan akan sangat membantu meminimalkan dampak pandemi COVID-19 pada kelompok masyarakat ini di Makassar dengan memberikan solusi alternatif untuk meningkatkan ketahanan pangan mereka.
Melihat kondisi tersebut, Celebes Global Act (CEGAT) bekerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla membuat program kolaborasi dengan tema “Infrastruktur Ketahanan Pangan Mandiri bagi Panti Asuhan di Kota Makassar”. Program ini dilaksanakan dengan pembelajaran penerapan sistem aquaponik satu media yang dikenal dengan Budidaya Ikan, Buah dan Sayuran dalam Ember (BUDIKDAMBER). Program ini dijalankan sejak April 2021 yang lalu hingga sekarang.
General Manager Program CEGAT, Abdul Rahman, Ph.D menjelaskan bahwa BUDIKDAMBER ini menggunakan ember portabel kecil berukuran 80-100 liter untuk memelihara ikan (lele, nila, mujair dll) dan menanam sayuran (cabai, tomat, kangkung, bayam dll) yang akan berfungsi sebagai sumber pangan dan gizi mandiri untuk anak-anak yang ada di panti asuhan. BUDIKDAMBER ini diadopsi karena hemat tempat, rendah biaya (tidak diperlukan listrik seperti sistem aquaponik lainnya), panen cepat (2 bulan untuk lele dan 14-21 hari untuk kangkung, dan ramah terhadap warga panti asuhan (setiap anggota panti bisa ikut menjaga kebun).
“Program ini diharapkan tidak hanya mendukung ketersediaan, akses dan konsumsi gizi makanan tetapi juga dapat menghasilkan atau meningkatkan kemandirian panti asuhan. Untuk panti asuhan yang dipilih dalam kolaborasi program ini ada tiga yakni panti asuhan Jabal Rahmah di Jalan Aroepala, Panti Asuhan Shafamarwah di Jalan Toddopuli, dan Panti Asuhan Al-Wahab di Jalan Palm Merah, Kota Makassar di mana masing-masing panti asuhan mendapatkan 3 unit BUDIKDAMBER untuk dikelola”, jelas Abdul Rahman
“Tujuan dari program ini secara umum adalah untuk meningkatkan ketahanan pangan warga panti asuhan. Secara khusus, program ini diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang budidaya ikan, buah dan sayuran menggunakan sistem aquaponik satu media serta menanamkan dan menumbuhkan semangat kemandirian, percaya diri dan semangat kewirausahaan peserta program dalam menghadapi krisis di masa pandemi”, lanjutnya.
Sementara itu, Kurniawan Jaya, selaku Penanggung Jawab dalam CSR Program Yayasan Hadji Kalla menjelasakan bahwa menurut laporan yang disampaikan oleh pihak CEGAT, ada lebih dari 100 orang penerima manfaat dalam program ini, yang dihitung berdasarkan jumlah warga panti asuhan dan para pendamping. “Jadi dari laporan yang kita terima, ada lebih 100 orang penerima manfaat untuk program ini, jumlahnya kita hitung dari warga panti asuhan sekaligus dengan para pembinanya di dalam”, pungkasnya.
Kurniawan melanjutkan bahwa Yayasan Hadji Kalla melalui Program Aktif Positif selalu siap membantu dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik itu organisasi, komunitas, lembaga hingga instansi untuk menciptakan berbagai inisiasi kegiatan sosial yang membawa kebermanfaatan, selama hal tersebut untuk kebaikan banyak orang.
CEGAT sendiri adalah organisasi nirlaba lokal yang berbasis di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menawarkan dan memberikan kesempatan kepada komunitas global dan lokal, individu dan organisasi untuk berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman serta memperkuat hubungan/jaringan dengan organisasi, komunitas dan masyarakat di Sulawesi. CEGAT juga terbuka menerima dukungan dan bantuan dari individu dan organisasi dalam bentuk bantuan grant, donasi atau pun materi (buku bacaan, tulis-menulis, kebutuhan sekolah).
Di tahun 2021 ini adalah kali kedua CEGAT berkolaborasi dengan Yayasan Hadji Kalla untuk program sosial yang banyak berdampak untuk komunitas sosial dan masyarakat. Abdul Rahman menyampaikan harapannya agar di masa depan kedua belah pihak bisa terus menjalin kerja sama untuk menciptakan lebih banyak program kolaborasi yang bisa membawa manfaat bagi masyarakat luas.
(Bur)