Yayasanhadjikalla.or.id; [Makassar, 1/11/2023] – Yayasan Hadji Kalla melalui LAZ Hadji Kalla, bersama dengan LPPM Kalla Institute, gelar Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri. Program inovatif ini bertujuan memberdayakan dan meningkatkan kapasitas tujuh pesantren terpilih di wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara untuk mencapai kemandirian yang berkelanjutan.
Program pelatihan ini fokus pada berbagai aspek yang sangat penting dalam manajemen usaha pesantren, pengelolaan usaha mandiri pesantren, serta pelayanan konsumen. Dengan bimbingan dan pengetahuan yang diberikan, pesantren-pesantren ini diharapkan akan mampu meningkatkan kualitas layanan mereka, mengelola aset mereka dengan lebih efisien, dan secara keseluruhan berkembang menjadi entitas yang lebih mandiri.
Pesantren-pesantren yang terpilih untuk program ini telah dipilih secara cermat melalui proses seleksi yang ketat. Mereka adalah:
- Pesantren Al Zakiyah Malela, Luwu, Sulawesi Selatan – (Depot Air Galon) : Depot Air Galon Zam-Zam.
- Pesantren Yayasan Fatahuddin, Maros, Sulawesi Selatan – (Mini Market) : Yafat Mart.
- Pesantren Nurul Hidayah Al Mincis, Kolaka, Sulawesi Tenggara – (Usaha Industri Kripik Pisang) : Gus Hasin’s Banana Chips.
- PPS TQ Yapid At Taubah, Polman, Sulawesi Barat – (Toserba) : Toserba Berkah At-Taubah.
- Pesantren Bahrul Ulum, Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah – (Mini Market) : Bismillah Mart.
- Pesantren Wihdhatul Ummah, Poso, Sulawesi Tengah – (Depot Air Galon) : Wihdatul Ummah Water.
- PPS Raudhatul Fitrah, Morowali Utara, Sulawesi Tengah – (Mini Market): Raudhatul Fitrah Mart.
Materi pelatihan mencakup berbagai topik kunci, seperti perencanaan strategis, model bisnis, manajemen keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya manusia, dan pelayanan pelanggan. Program ini juga akan mencakup praktik terbaik dalam pengelolaan pesantren yang efektif dan berkelanjutan.
“Bekerja sama dengan LAZ Hadji Kalla adalah suatu kehormatan bagi kami. Bersama-sama, kami memiliki tujuan yang kuat untuk memberdayakan pesantren-pesantren terpilih dan membantu mereka mencapai kemandirian,” Jelas Andi Tenri Pada, S.E, M.Sc dari tim LPPM Kalla Institute. “Kami percaya bahwa peningkatan kapasitas pesantren dalam mengelola usaha mereka akan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.” Lanjutnya.
Program Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri ini adalah langkah konkret dalam mendukung pesantren sebagai pusat pendidikan dan pengembangan sosial khususnya di wilayah Sulawesi.
“Kami berharap bahwa program ini akan memberikan manfaat besar bagi pesantren-pesantren terpilih dan akan membantu mereka menjadi pusat pembelajaran bisnis berkelanjutan yang unggul dan memberikan dampak positif pada masyarakat dan ekonomi lokal.” Ujar, Salman Febriyansyah, Program Manager Islamic Care, LAZ Hadji Kalla.
Sementara itu, Ustad Fahhuddin, Pimpinan Pondok Pesantren Al Zakiyah Malela, Luwu menyampaikan bahwa Ia merasa sangat bersyukur menjadi bagian dari Program Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri yang diselenggarakan oleh LAZ Hadji Kalla dan LPPM Kalla Institute. “Pertama dan yang paling utama adalah ucapan terima kasih kami kepada LAZ Hadji Kalla karena telah dipilih menjadi salah satu pemanfaat dari program ini. Pelatihan ini telah memberikan kami pengetahuan dan keterampilan baru yang sangat berharga dalam mengelola usaha pesantren kami dengan lebih efisien dan berkelanjutan.” Pungkasnya.
“Program ini bukan hanya tentang manajemen usaha pesantren, tetapi juga tentang bagaimana kami dapat memberikan pelayanan terbaik kepada santri dan masyarakat sekitar. Kami telah belajar banyak tentang prinsip-prinsip manajemen modern, perencanaan strategis, dan bagaimana mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam tindakan sehari-hari kami. Kami juga percaya bahwa pelatihan ini akan membantu pesantren kami berkembang menjadi pusat pendidikan dan kesejahteraan yang lebih baik, memberikan dampak positif pada komunitas di Kabupaten Luwu, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal.” Tutupnya.
M Taufan Gunawan, salah seorang pemateri dalam pelatihan yang juga sekaligus pengajar di Kalla Institute menyampaikan bahwa ini adalah kali pertama Ia bertemu dan membagikan ilmu kepada komunitas unik seperti pesantren, hal ini jadi pengalaman baru baginya, terutama karena pesantren memiliki pangsa pasar yang unik dan konsumen mikro yang memerlukan pendekatan khusus.
“Apa yang saya temukan, dalam konteks pesantren, di mana konsumennya memiliki karakteristik unik, jadi saya menghadirkan metode pembelajaran usaha dan bisnis yang spesifik dan relevan. Ini tidak hanya mencakup pengetahuan tentang manajemen usaha, tetapi juga pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan ekspektasi konsumen yang unik serta manajemen risiko usaha.” Ungkapnya.
M Taufan Gunawan tidak hanya berbicara tentang konsep bisnis dan manajemen risiko usaha, tetapi juga berbagi pengalaman pribadi dan ceritanya dalam mengelola bisnis yang dapat terkait dengan situasi pesantren, mengingat Ia juga pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Hal ini membuat materi pelatihan lebih hidup dan relevan bagi peserta, karena mereka merasa dipahami dan terhubung secara emosional. Ia mampu menciptakan ikatan antara pengetahuan bisnis dan nilai-nilai pesantren, sehingga peserta merasa termotivasi untuk menerapkan pembelajaran dalam konteks pesantren mereka.
Program Pelatihan Pemberdayaan Pesantren Mandiri adalah bagian dari komitmen LAZ Hadji Kalla untuk mendukung pendidikan dan pengembangan sosial di Wilayah Sulawesi, khususnya dalam kerangka keislaman. Diharapkan bahwa program ini akan membantu pesantren-pesantren terpilih tumbuh dan berkembang menjadi pusat edukasi yang tidak hanya mempertahankan nilai-nilai agama, tetapi juga mengintegrasikannya dengan manajemen usaha modern.
“Kami ingin melihat pesantren-pesantren yang kami bantu memiliki daya saing ekonomi yang kuat dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat sekitar. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada peserta pelatihan yang telah berpartisipasi dengan semangat dan tekad kuat. Kami percaya bahwa mereka memiliki potensi besar untuk mencapai kesuksesan dan memainkan peran penting dalam membangun masa depan pesantren yang lebih cerah.” Ujar, Salman Febriyansyah, Program Manager Islamic Care, LAZ Hadji Kalla.
[br]