by
Share

yayasanhadjikalla.or.id, Sinjai – Fasilitator Desa Bangkit Sejahtera Community Care & Development Yayasan Hadji kalla mengadakan Workshop penanggulangan Hama dan Penyakit (PHT) cabai di Desa Bongki Lengkese, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Minggu (22/1).
Kegiatan ini dilaksanakan di salah satu rumah kelompok tani.
Bekerjasama dengan aparat pemerintahan daerah menghadirkan narasumber, Kepala Seksi Pembenihan dan Perlindungan Tanaman, Kordinator Pengamat Hama dan Organisme Pengganggu Tanaman, dan dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan.
Tingginya serangan hama dan penyakit cabai yang selama ini dikeluhkan oleh petani menjadi alasan workshop ini diadakan.
Kegiatan ceremony, dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Bongki Lengkese, Bapak A. Muh Djamil menyampaikan semoga dengan kegiatan ini, petani setempat bisa mendapatkan pengetahuan baru.
Lanjutnya, Kurniati Lukman langsung menjelaskan cara dan penanganan hama yang menyerang tanaman. Menurutnya, cara terbaik menangani hama adalah pemberian vaksin sebelum tanaman terkena hama.
Dikesempatan yang sama, kordinator pengamat hama juga menyampaikan bahwa disekeliling lahan cabai mestinya harus ditanami tanaman pembatas sebagai pengecoh dan perangkap hama agar tidak secara langsung menyerang tanaman cabai.
Penanaman tanaman pembatas disekitar tanaman utama, harus dilakukan 2-3 minggu sebelum tanaman utama ditanam. Tanaman pembatas berfungsi sebagai tanaman perangkap, tanaman penolak, tanaman untuk pupuk hijau untuk konservasi musuh alami dan serangga berguna lainnya.
Setelah materi selesai pemateri bersama petani langsung meninjau lokasi tanaman cabai dan melanjutkan diskusi di lahan petani yang terkena hama penyakit cabai.
Staf Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura, akan menjalin kerja sama dengan Fasilitator Desa Bangkit Sejahtera Yayasan Hadji Kalla untuk membuka sekolah lapang cabai.
Rencananya, Desa Bongki Lengkese akan menjadi lokasi pusat penanaman cabai se-Kabupaten Sinjai.(Rivai/Irwan)
Makassar, 12 Februari 2025 – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Makassar pada Selasa, 11 Februari 2025 sejak pukul 00.30 WITA menyebabkan air meluap dan masuk ke pemukiman warga di beberapa lokasi. Akibatnya, sebanyak 527 KK atau 2.048 jiwa terpaksa mengungsi di 20 titik pengungsian yang tersebar di wilayah terdampak, informasi ini berdasarkan laporan
Makassar – Di tengah hiruk-pikuk Kota Makassar, terdapat sebuah pulau kecil bernama Kelurahan Lakkang yang terletak di Delta Sungai Tallo. Pulau ini dihuni oleh masyarakat mayoritas lanjut usia (lansia) yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal kesehatan. Melihat kondisi ini, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel dan
Makassar, — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan Yayasan INANTA, sukses menyelenggarakan Training Dasar Sphere Handbook edisi 2018, yang berlangsung di Hotel Raising, Jl. Racing Centre, Makassar. Pelatihan ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan di Sulawesi Selatan, dan diberikan secara gratis kepada peserta yang terpilih