by
Share
yayasanhadjikalla.or.id, Barru – Berlangsung pukul 19.20 – 20.50 WITA, pelatihan pembuatan POC (Pupuk Organik Cair) dan Pestisida Nabati diikuti sebanyak 58 peserta dari kalangan tokoh masyarakat, petani dan ibu-ibu dari kelompok wanita tani.
Kegiatan ini terlaksana pada malam hari, karena masyarakat Lalabata menggarap sawah dan beternak dari pagi hingga sore hari, sehingga warga sepakat untuk membuat pelatihan ba’da shalat isya.
Pelatihan ini berlangsung di kolong rumah milik Ibu Erni, ketua kelompok wanita tani Tunas Baru, Dusun Bacu-Bacu, Desa Lalabat, Tanete Rilau, Barru. (5/8)
Bahan dasar pembuatan POC dan pestisida nabati; sisa sayuran, buah pepaya, buah pisang, dedaunan hijau, bonggol pisang, batang pisang bagian dalam, dan sabut kelapa.
Sebelum, praktik pembuatan dilakukan, Ratnawati, pendamping Desa Lalabata sebagai pemateri malam itu, memaparkan tentang bahaya penggunaan pestisida kimia bagi lingkungan dan kesehatan,
Ia juga membagikan buku saku sederhana berjudul; Hidup sehat dengan Pertanian Organik, cara membuat POC dan Pestisida Nabati kepada peseta yang hadir.
Harapannya, dengan adanya buku tersebut dapat menjadi acuan sekaligus memotivasi serta petani agar menerapkan pertanian organik secara sederhana.
Peserta begitu semangat menyediakan alat, bahan dan ikut serta membantu pembuatan POC dan pestisida Nabati ini.
Bapak M. Arsyad, selaku Ketua Badan Permusyawaratan Desa Lalabata mengutarakan bahwa pelatihan semacam ini memang di nanti-nantikan, banyak tanaman pekarangan warga terserang hama dan penyakit, namun tidak tahu cara pengendaliannya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Pudding, salah seorang petani yang menyaksikan pembuatan POC mengatakan pelatihan ini begitu bermanfaat baginya.
“Bagus dicoba ini, murah meriah, gampang. Tidak sia-sia datang kesini, dapat ilmu, buku, makan kue gratis juga.” Tuturnya dengan aksen bugis ini.
Beberapa peserta lain, terutama ibu-ibu yang hadir dalam kegiatan ini juga antusias ingin membuat pestisida nabati dan POC di rumah dan ingin segera mengaplikasikan pada tanaman pekarangan.
Makassar, 12 Februari 2025 – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Makassar pada Selasa, 11 Februari 2025 sejak pukul 00.30 WITA menyebabkan air meluap dan masuk ke pemukiman warga di beberapa lokasi. Akibatnya, sebanyak 527 KK atau 2.048 jiwa terpaksa mengungsi di 20 titik pengungsian yang tersebar di wilayah terdampak, informasi ini berdasarkan laporan
Makassar – Di tengah hiruk-pikuk Kota Makassar, terdapat sebuah pulau kecil bernama Kelurahan Lakkang yang terletak di Delta Sungai Tallo. Pulau ini dihuni oleh masyarakat mayoritas lanjut usia (lansia) yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal kesehatan. Melihat kondisi ini, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel dan
Makassar, — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan Yayasan INANTA, sukses menyelenggarakan Training Dasar Sphere Handbook edisi 2018, yang berlangsung di Hotel Raising, Jl. Racing Centre, Makassar. Pelatihan ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan di Sulawesi Selatan, dan diberikan secara gratis kepada peserta yang terpilih