by
Share
yayasanhadjikalla.or.id, – Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa, yang dimulai pada saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun yaitu menjelang masa dewasa muda.
Usia remaja sangat rentan dengan beberapa kondisi mental, emosional, sosial dan fisik. Keadaan emosi remaja pun masih labil karena erat hubungannya dengan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu bisa marah sekali.
Bahkan, menurut data Kepala Bidang Rehabilitasi BNN Sulawesi Selatan, pengguna narkoba di Sulsel paling banyak adalah kalangan remaja usia 15 sampai 25 tahun. (Tribun-Timur.Com)
Untuk menghadapi kondisi tersebut, berikut 9 langkah taktis dalam menghadapi remaja agar tidak tertular narkoba:
- Untuk merebut hati remaja, sediakan waktu luang, ajak remaja berdiskusi dan makan bersama. Lakukan pendekatan dengan memasuki lingkungan pergaulan, dan bentuk komunitas sendiri dari kalangan remaja
- Mencari sumber-sumber luar, baik pemerintah maupun swasta untuk membentuk komunitas
- Komitmen dengan remaja dan siap menjadi tempat curhat kapan saja
- Menyediakan wadah untuk berdiskusi, mengekspresikan diri dan menjadi ruang belajar
- Jangan langsung menanggapi keinginan sesaat remaja ketika berdiskusi
- Bergaul dengan remaja (tanpa terikut arus) untuk masuk ke dunia mereka. Ini dilakukan agar mudah mengajak remaja tanpa harus ada yang dijanjikan
- Lakukan pemetaan kelompok remaja, dalam hal ini melihat aktivitas keseharian. Telusuri siapa yang disegani, kapan waktu istirahatnya. Jadikan sebagai teman agar permasalahan kecil mudah diketahui
- Gunakan “tarik-ulur” dan “sapa-salam” ketika bertemu dengan remaja. Hal ini tidak dapat dilakukan dengan singkat, diperlukan waktu. Salah satu bentuk remaja mulai tertarik dengan pendampingan adalah mereka mulai senyum dan menyapa, ketika hal ini mulai ditunjukkan, maka sangat mudah untuk memasuki wilayah remaja.
- Khusus untuk remaja yang telah tertular narkoba, untuk penanganannya, sebaikya berhubungan langsung dengan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak(P2TP2A).
Sumber: Materi Training of Trainer Fasilitator Remaja, Yayasan Hadji Kalla (21 Agustus 2017)
Makassar, 12 Februari 2025 – Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Kota Makassar pada Selasa, 11 Februari 2025 sejak pukul 00.30 WITA menyebabkan air meluap dan masuk ke pemukiman warga di beberapa lokasi. Akibatnya, sebanyak 527 KK atau 2.048 jiwa terpaksa mengungsi di 20 titik pengungsian yang tersebar di wilayah terdampak, informasi ini berdasarkan laporan
Makassar – Di tengah hiruk-pikuk Kota Makassar, terdapat sebuah pulau kecil bernama Kelurahan Lakkang yang terletak di Delta Sungai Tallo. Pulau ini dihuni oleh masyarakat mayoritas lanjut usia (lansia) yang membutuhkan perhatian khusus, terutama dalam hal kesehatan. Melihat kondisi ini, Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulsel dan
Makassar, — Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla, bekerja sama dengan Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI) dan Yayasan INANTA, sukses menyelenggarakan Training Dasar Sphere Handbook edisi 2018, yang berlangsung di Hotel Raising, Jl. Racing Centre, Makassar. Pelatihan ini adalah untuk yang pertama kalinya dilakukan di Sulawesi Selatan, dan diberikan secara gratis kepada peserta yang terpilih