by
Share

“Melelahkan”, itulah kata pertama yang keluar dari Elise Giles seorang relawan dari Australian Volunteer saat pertama kali mencoba menjadi pengajar di PAUD Pannambungan binaan Yayasan Hadji Kalla, Jl. Rajawali 1, Kota Makassar (19/03). Antusiasme yang besar terlihat dari ekspresi wajah anak-anak dan para orang tua saat tau akan diajar oleh Elise. Saat mulai menyapa anak-anak dalam kelas dan dibalas dengan “Assalamualaikum”, salam yang menjadi doa bagi semua makhluk, Elise terlihat sangat senang melihat kekompakan yang ditunjukkan anak-anak.
Elise dibantu oleh Pak Ali dan Rizki dari Yayasan Hadji Kalla memulai dengan memperkenalkan kepada anak-anak tentang letak Benua Australia tempat Elise berasal. Anak-anak diberikan sebuah kertas bergambar Benua Australia, dengan tujuan agar anak-anak bisa tau lebih banyak bahwa ada orang lain yang tinggal dan berasal dari belahan benua lain.
Ada beberapa anak yang terlihat kebingungan karena tidak tau saat ditanya tentang Australia. Ketika melihat gambar yang dibagikan dan melihat letak Benua Australia tempat asal Elise anak-anak terlihat sangat senang dan mulai berinteraksi dengan Elise. Hal-hal yang membuat anak penasaran seperti inilah yang bisa menjadi celah bagi para orang tua dan guru untuk terus memacu minat anak yang berada dalam masa perkembangan usia dini. Mereka punya ketertarikan pada hal-hal yang unik, merasakan bermain sambil belajar dan melihat hal-hal baru di luar dunia sekolah.
Melupakan sejenak keruwetan silabus dan kurikulum sekolah, kemudian membuat anak melakukan hal-hal yang disenangi tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi mereka, karena sesungguhnya bermain adalah belajar yang tidak dipaksakan.
Pada kesempatan itu, Anak-anak diajarkan untuk mengenal binatang-binatang endemik dari Australia beserta dengan suara yang dikeluarkan. Hewan selalu menjadi objek yang menarik untuk menarik perhatian anak, meski dalam beberapa kejadian orang tua sering salah mengartikulasi keberadaan hewan dan menjadikannya sebagai objek yang menakutkan untuk anak agar bisa menjadi lebih patuh. Rasa penasaran anak tentang seusatu justru bisa menjadi “alat sakti” bagi para orang tua untuk membuat anak senang belajar dalam melihat dan memperhatikan hal-hal baru. Belajar sambil bermain bersama orang baru tentu menjadi hal yang sangat menyenangkan bagi anak-anak agar tidak merasa bosan dengan apa yang dilakukan di kelas selama ini. Hadirnya relawan asal Australia seperti Elise diharapkan mampu memberikan certita dan khasanah baru yang mampu membangkitkan semangat anak-anak dalam belajar.
Menurut Elise, ada perbedaan yang besar antara anak-anak usia PAUD di Indonesia dan anak-anak dari negerinya, Australia. Menurutnya, anak-anak di Indonesia (re; PAUD Pannambungan) sangat aktif dan lebih ekspresif hingga membuatnya bingung untuk bisa menanggapi apa yang ditanyakan oleh anak-anak saat mengajarkan tentang nama-nama bintang dalam bahasa Inggris.
“Anak-anak di sini (Makassar) sangat berbeda dengan apa yang saya lihat di negara saya. Di sini, anak-anak sangat aktif dan ekspresif, membuat saya bingung untuk menjawab pertanyaan mereka, tapi sebuah pengalaman yang sangat menyenangkan bisa berbagi dengan anak-anak di sini”. Tuturnya, sembari tersenyum. Meski begitu Elise mengaku sangat senang dengan apa yang dilakukannya hari itu bersama teman-teman dari Yayasan Hadji Kalla.
Selanjutnya Elis berharap, anak-anak tetap menjaga semangatnya dalam belajar hingga bisa menggapai cita-cita dan mimpi mereka di masa depan.
Sementara Emi, salah satu orang tua siswa di PAUD Panambungan merasa sangat senang dengan kehadiran relawan dari Australia mengajar anak-anak, mereka berharap bahwa kunjungan serupa dapat rutin dilakukan untuk menambah semangat anak-anak dalam belajar.
“Semoga bisai rutin yang beginian datang kasian, jadi itu anak-anak juga tambah semangatki belajar, jadi tidak bosangi juga di kelas terus”, ujar Emi.
Kegiatan ini sendiri merupakan bagian dari Program Bidang Educare dari Yayasan Hadji Kalla yang fokus pada peningkatan kualitas dan prestasi pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan meliputi bantuan untuk siswa, beasiswa dan kegiatan siswa, bantuan untuk sekolah, bantuan sarana dan prasarana pendidikan, serta pengembangan kapasitas guru dan manajemen sekolah.
Yayasan Hadji Kalla akan terus hadir sebagai jembatan bagi masyarakat untuk bisa menjawab tantangan masa depan terutama dalam bidang pendidikan dan pembinaan anak usia dini.
Bagi masyarakat yang ingin tau lebih jauh tentang Program Educare dari Yayasan Hadji Kalla bisa mengunjungi website http://yayasanhadjikalla.or.id/educare/
Makassar, November – Langkah pemberdayaan kembali diwujudkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla melalui kolaborasi strategis bersama Universitas Islam Makassar (UIM) dan HCT E-Commerce Co., LTD Taiwan. Sebanyak 26 peserta yakni mahasiswa UIM resmi diberangkatkan menuju Taiwan untuk mengikuti Program Magang Internasional Tahun 2025, 18 peserta diantaranya adalah penerima manfaat dari LAZ Hadji Kalla.
Makassar, November 2025 – Yayasan Hadji Kalla (LAZ Hadji Kalla) bersama Avamora Bioteknologi resmi mengumumkan 40 penerima Beasiswa Kalla x Avamora untuk semester ganjil Tahun Akademik 2025/2026. Kolaborasi ini lahir dari komitmen kedua institusi untuk memperluas akses pendidikan bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi yang menghadapi keterbatasan ekonomi, sekaligus memperluas akses pendidikan yang lebih inklusif dan
Makassar, 10 November 2025 — Yayasan Hadji Kalla melalui Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla pada Program Islamic Care kembali melanjutkan komitmennya dalam menghadirkan dakwah yang inklusif bagi semua kalangan melalui program Bina (Bimbingan Agama) Teman Tuli, yang tahun ini resmi memasuki tahun kedua pelaksanaan. Setelah sukses digelar pada 2024 di wilayah Makassar, Maros, dan
yayasanhadjikalla.or.id; Makassar – Berikut Daftar Penerima Bantuan Aktif Positif Periode Bulan Oktober 2025. Nama-nama lembaga di atas diputuskan sebagai penerima bantuan proposal dari Yayasan Hadji Kalla, hasil tersebut adalah final dan tidak dapat diganggu-gugat. Salam hangat YHK.
