by
Share
Makassar, 2024 – LAZ Hadji Kalla kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui program Pelatihan Penyelenggaraan Jenazah yang dilaksanakan di Kampung Zakat, Kelurahan Lakkang, Kota Makassar. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara LAZ Hadji Kalla, Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, dan Baznas, yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat dengan mengoptimalkan dana zakat yang terkumpul.
Kelurahan Lakkang, yang terletak di delta Sungai Tallo, merupakan sebuah pulau kecil di tengah Kota Makassar dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Namun, salah satu tantangan yang dihadapi warga adalah kurangnya sumber daya dalam penyelenggaraan jenazah ketika ada warga yang meninggal dunia. Selama ini, masyarakat harus mengandalkan tenaga dari luar untuk melaksanakan proses tersebut, yang seringkali menyulitkan pemerintah setempat. Inilah yang menjadi latar belakang pelaksanaan pelatihan ini—agar masyarakat dapat lebih mandiri dalam menjalankan ibadah fardu kifayah sesuai dengan syariat Islam.
Pelatihan ini dipandu oleh Muhammad Syafei dan Ustad Kurniawan Jaya, yang merupakan officer Bidang Keislaman dari LAZ Hadji Kalla serta memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam penyelenggaraan jenazah yang sesuai syariat.
Pelatihan dibagi menjadi dua sesi utama, yakni materi dasar – Memberikan pemahaman teori mengenai pentingnya penyelenggaraan jenazah, prosedur yang benar, dan tanggung jawab umat Islam dalam menjalankan ibadah ini. Dan kedua adalah praktikum langsung – Simulasi lengkap dari memandikan, mengkafani, menyolatkan, hingga menguburkan jenazah. Warga diajarkan langkah-langkah detail agar dapat menerapkannya dengan benar saat dibutuhkan.
Pelatihan ini mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat Lakkang, terutama dari kalangan ibu-ibu yang selama ini merasa kurang percaya diri dalam mengurus jenazah.
Hasan Pinang, Kepala Bagian Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Makassar, menyatakan, “Program ini bukan hanya sekadar pelatihan, tetapi juga bagian dari dakwah untuk membangun masyarakat yang lebih mandiri dalam menjalankan ibadah. Kami berharap program serupa dapat diperluas ke daerah lain yang masih menghadapi kendala serupa.” Jelasnya singkat.
Mansyur, Lurah Kelurahan Lakkang, mengapresiasi pelatihan ini sebagai solusi nyata atas permasalahan di wilayahnya, “Kami sering mengalami kendala dalam penyelenggaraan jenazah karena minimnya warga yang memiliki pengetahuan ini. Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap warga Lakkang bisa lebih siap dan tidak lagi harus bergantung pada tenaga dari luar.” Ungkapnya.
Sementara itu, Heryanto, Officer Program Bidang Community Development LAZ Hadji Kalla, menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan berbasis kebutuhan masyarakat, “Kami ingin zakat yang dikelola dapat langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Pelatihan ini adalah salah satu bentuk nyata dari program pemberdayaan berbasis kebutuhan lokal. Harapannya, ilmu yang telah dibagikan dapat terus diwariskan ke generasi berikutnya.” Pungkasnya.
Seorang peserta, Ibu Ramlah, yang mengikuti pelatihan dengan penuh antusias, mengungkapkan, “Dulu saya merasa takut dan ragu untuk mengurus jenazah, tapi sekarang saya lebih percaya diri. Kami diajarkan dengan jelas dan praktik langsung, jadi kami tahu persis apa yang harus dilakukan. Saya berharap semakin banyak ibu-ibu di sini yang ikut belajar agar tidak ada lagi kebingungan saat ada warga yang meninggal.” Ujarnya.
Di masa depan, dari program pelatihan ini diharapkan tidak hanya berhenti pada satu kali pelaksanaan. LAZ Hadji Kalla bersama mitra-mitranya akan terus mendorong agar masyarakat Kelurahan Lakkang dapat membentuk kelompok penyelenggara jenazah mandiri, sehingga setiap warga memiliki akses yang lebih baik terhadap layanan fardu kifayah.
Pelatihan ini membuktikan bahwa dengan kolaborasi yang baik dan pemanfaatan zakat yang tepat, masyarakat dapat diberdayakan untuk menjadi lebih mandiri, tidak hanya dalam aspek ekonomi, tetapi juga dalam hal sosial dan keagamaan.
[br]