by
Share

yayasanhadjikalla.or.id; Jeneponto – Kembangkan potensi desa, Yayasan Hadji Kalla berikan pendampingan untuk para warga dalam meningkatkan perekonomian melalui pegembangan produk potensi desa berupa gula semut di Desa Tombo-tombolo, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto sejak pertengahan tahun 2019.
Pengembangan potensi desa tombo-tombolo, Jeneponto merupakan langkah awal yang dilakukan oleh Yayasan Hadji Kalla dalam meningkatkan potensi alam yang ada di desa. Pendampingan akan terus dilakukan untuk bisa meningkatkan kualitas produksi dan ekonomi masyarakat desa tombo-tombolo. Resky Andayani, sarjana pendamping desa dari Program Economic & Social Care, Yayasan Hadji Kalla menejaskan bahwa pendampingan ini telah melalui banyak proses yang panjang. Di awal telah dilakukan survei untuk melihat potensi desa tembo-tombolo yang mungkin untuk dikembangkan.
Melihat posisi dan kondisi desa yang termasuk sebagai desa tertinggal dengan IDM yang di bawah rata-rata maka diperlukan pendampingan dan pembinaan yang tepat hingga menghasilkan produk tepat serta progresif.
Sebelumnya, produk gula semut milik desa tombo-tombolo yang dibina oleh Yayasan Hadji Kalla telah berhasil menjadi salah satu produk pilihan untuk ikut dalam pameran industri kreatif yang diadakan oleh Dekranasda Sulsel, awal agustus lalu.
Resky menjelaskan bahwa, produk gula semut yang Ia bina bersama dengan warga tombo-tombolo semakin berkembang dan membuat taraf ekonomi warga juga perlahan membaik. Kedepannya produk gula semut akan mengikuti beberapa even pameran lokal dan nasional. Awal oktober ini pula akan ada investor yang akan membantu dalam pendanaan dan pengembangan produk serta mencarikan pasar yang tepat untuk produk gula semut tersebut.
(Boer)
Makassar, November – Langkah pemberdayaan kembali diwujudkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla melalui kolaborasi strategis bersama Universitas Islam Makassar (UIM) dan HCT E-Commerce Co., LTD Taiwan. Sebanyak 26 peserta yakni mahasiswa UIM resmi diberangkatkan menuju Taiwan untuk mengikuti Program Magang Internasional Tahun 2025, 18 peserta diantaranya adalah penerima manfaat dari LAZ Hadji Kalla.
Makassar – Di ujung paling selatan Kabupaten Bone, terdapat sebuah desa kecil bernama Mattirowalie, yang kaya akan sumber daya rempah-rempah alami. Salah satu komoditas unggulannya adalah jahe, yang selama bertahun-tahun hanya dijual oleh para petani dalam bentuk mentah atau dijual ke pengepul dengan harga yang rendah. Potensi besar ini sering kali terabaikan. Hingga akhirnya pada
Gowa – Di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, nama Pak Asri kini dikenal sebagai simbol keberhasilan dari kebangkitan Petani Alpukat. Sebagai anggota kelompok tani Parang Tajjuru, Pak Asri bukan hanya berhasil mengubah nasib dirinya, tetapi juga membawa harapan baru bagi komunitasnya. Perjalanan sukses Pak Asri dimulai pada tahun 2021, ketika LAZ Hadji Kalla meluncurkan
MAKASSAR – Setelah tiga tahun melakukan pendampingan kepada para petani dalam budidaya alpukat sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, LAZ Hadji Kalla melalui bidang community development melakukan panen perdana dari benih alpukat varietas unggul bersama para petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa pada 14 November 2024. Kegiatan panen perdana ini dihadiri
