by
Share

yayasanhadjikalla.or.id; Jeneponto – Program Pelatihan Tim Penyelenggara Jenazah, oleh Field fasilitator Yayasan Hadji Kalla, Akhsan di Mesjid Nurul Taqwa, Dusun Tangkulu, Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Jeneponto (08/11/2019).
Pelatihan ini diberikan kepada warga dengan tujuan memberikan pemahaman tentang tata cara penyelenggaraan jenazah mulai dari memandikan, mengkafani hingga menguburkan jasad dengan baik dan benar.
Sebelumnya, ditargetkan untuk bisa mendatangkan peserta sebanyak lima orang untuk mewakili enam dusun yang ada di Desa Tanammawang, tapi karena warga yang sangat antusias, terhitung ada 65 warga yang ikut.
Menurut Imam Dusun Tanamawang, H. Hambali; menyampaikan bahwa warga di desa sangat perlu kegiatan keagamaan seperti pelatihan penyelenggaraan jenazah, khususnya bagi kaum pemuda agar bisa menambah pengetahuan.
Kegiatan tersebut melibatkan Ustad Daeng Nyo’lo dan Noer Imran Ibrahima selaku pemateri dari DPC Wahdah Islamiyah, Jeneponto yang diundang langsung oleh tim Yayasan Hadji Kalla.
Menurutnya Ustad Nyo’lo, masyarakat desa patut bersyukur dan berterima kasih dengan adanya kegiatan yang difasilitasi oleh Yayasan Kalla. Kegiatan seperti ini hampir tidak pernah disampaikan pada kegiatan khutbah atau ceramah umum di masjid. Melalui kegiatan tersebut semua dapat tersampaikan secara rinci mulai dari memandikan, mengkafani hingga mengubur.
Menurut Sarjana Pendamping Desa Yayasan Hadji Kalla, Akhsan; dengan melibatkan masayarakat, (Pemdes dan Kalangan Pemuda Genreta), program pelatihan penyelenggaraan jenazah bisa memberikan pengetahuan baru kepada warga yang masih belum terlalu paham mengenai tata cara penelenggaraan jenazah. Banyak paham yang berbeda di antara masyarakat dalam hal mengurus jenazah. Diharapkan dengan adanya pelatihan, maka masyarakat bisa mencontohkan apa yang disunnahkan oleh Rasulullah Muhammad SAW, yang berdasar kepda Al-Quran dan Hadist.
Setelah pelatihan, para kadus dan imam dusun akan menunjuk perwakilan tiap dusun yang telah mengikuti pelatihan agar menjadi tim dalam pengurusan jenazah bila diperlukan.
(Bur)
Makassar – Di ujung paling selatan Kabupaten Bone, terdapat sebuah desa kecil bernama Mattirowalie, yang kaya akan sumber daya rempah-rempah alami. Salah satu komoditas unggulannya adalah jahe, yang selama bertahun-tahun hanya dijual oleh para petani dalam bentuk mentah atau dijual ke pengepul dengan harga yang rendah. Potensi besar ini sering kali terabaikan. Hingga akhirnya pada
Gowa – Di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, nama Pak Asri kini dikenal sebagai simbol keberhasilan dari kebangkitan Petani Alpukat. Sebagai anggota kelompok tani Parang Tajjuru, Pak Asri bukan hanya berhasil mengubah nasib dirinya, tetapi juga membawa harapan baru bagi komunitasnya. Perjalanan sukses Pak Asri dimulai pada tahun 2021, ketika LAZ Hadji Kalla meluncurkan
MAKASSAR – Setelah tiga tahun melakukan pendampingan kepada para petani dalam budidaya alpukat sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, LAZ Hadji Kalla melalui bidang community development melakukan panen perdana dari benih alpukat varietas unggul bersama para petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa pada 14 November 2024. Kegiatan panen perdana ini dihadiri
Makassar – Selama dua tahun terakhir, Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, telah menjadi bagian dari 17 desa binaan LAZ Hadji Kalla dalam Program Desa Bangkit Sejahtera. Di desa ini, LAZ Hadji Kalla mengimplementasikan program pendampingan dan peningkatan kapabilitas petani hortikultura, terutama untuk komoditas timun. Selama ini, petani di Desa Bababinanga membudidayakan Timun dengan menggunakan