by
Share

yayasanhadjikalla.or.id; Jeneponto – Terus membantu mengembangkan daya kreasi masyarakat, Program DBS berikan pelatihan pembuatan kue untuk ibu-ibu di desa Tanammawang, Jeneponto. Pelatihan dengan tema “Pelatihan Pembuatan Kue Berbahan Baku Lokal” ini diadakan pada 9 November lalu di Desa Tanammawang, Kecamatan Bontoramba, Kabupaten Jeneponto yang merupakan salah satu desa binaan Yayasan Hadji Kalla.
Dalam pelatihan tersebut, hadir sebanyak 16 orang peserta dari kelompok ibu-ibu PKK desa. Kegiatan pelatihan yang dilakukan merupakan rangkaian kegiatan dari program pemberdayaan masyarakat Desa Bangkit Sejahtera Yayasan Hadji Kalla di Desa Tanammawang. Hasil akhir dari pelatihan berupa kue akan dijadikan sebagai konsumsi kegitan gotong royong desa dan siskamling.
Pelatihan melibatkan ibu-ibu PKK dan ibu rumah tangga di lingkungan Desa Tanammawang. Uniknya, dalam pembuatan kue, bahan baku berasal dari hasil kekayaan lokal setempat berupa pisang dan tape ubi kayu.
Ibu kasma, salah seorang ibu anggota PKK, menyampaikan bahwa warga sangat senang dengan kegiatan yang diinisiasi oleh Fasilitator Yayasan Hadji Kalla ini, karena mereka bisa menambah ilmu dalam membuat kue.
“Kami semua, warga desa sangat senang dan terbantu dengan adanya kegiatan pelatihan kue ini. Sebelumnya, kami tidak bisa banyak berkreasi dalam membuat kue apalagi menggunakan bahan baku lokal, namun dengan kegiatan ini, kami jadi bisa semakin menambah resep terutama untuk ibu-ibu dalam membuat kue berbahan baku lokal. Selain diberikan untuk warga yang melakukan gotong royong, bisa juga kami bawa untuk acara pernikahan ataupun pesta lainnya, terima kasih sekali lagi Yayasan Kalla”. Jelasnya.
Pelatihan tersebut dibimbing langsung oleh mentor berpengalaman yang didatangkan dari Makassar, Kiki Reskinawati dengan brand-nya Dapoer Kiki.
Menurut Kiki, pelatihan ini tentu sangat penting dan bisa memberikan banyak manfaat bagi masyarakat desa untuk bisa terus meningkatkan kreativitas, terlebih pada hubungan silaturrahmi para warga yang ada di Desa Tanammawang.
(Bur)
Makassar – Di ujung paling selatan Kabupaten Bone, terdapat sebuah desa kecil bernama Mattirowalie, yang kaya akan sumber daya rempah-rempah alami. Salah satu komoditas unggulannya adalah jahe, yang selama bertahun-tahun hanya dijual oleh para petani dalam bentuk mentah atau dijual ke pengepul dengan harga yang rendah. Potensi besar ini sering kali terabaikan. Hingga akhirnya pada
Gowa – Di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, nama Pak Asri kini dikenal sebagai simbol keberhasilan dari kebangkitan Petani Alpukat. Sebagai anggota kelompok tani Parang Tajjuru, Pak Asri bukan hanya berhasil mengubah nasib dirinya, tetapi juga membawa harapan baru bagi komunitasnya. Perjalanan sukses Pak Asri dimulai pada tahun 2021, ketika LAZ Hadji Kalla meluncurkan
MAKASSAR – Setelah tiga tahun melakukan pendampingan kepada para petani dalam budidaya alpukat sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, LAZ Hadji Kalla melalui bidang community development melakukan panen perdana dari benih alpukat varietas unggul bersama para petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa pada 14 November 2024. Kegiatan panen perdana ini dihadiri
Makassar – Selama dua tahun terakhir, Desa Bababinanga, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, telah menjadi bagian dari 17 desa binaan LAZ Hadji Kalla dalam Program Desa Bangkit Sejahtera. Di desa ini, LAZ Hadji Kalla mengimplementasikan program pendampingan dan peningkatan kapabilitas petani hortikultura, terutama untuk komoditas timun. Selama ini, petani di Desa Bababinanga membudidayakan Timun dengan menggunakan