by
Share

yayasanhadjikalla.or.id; Jeneponto – Program “Pemanfaatan Lahan Tidur Dengan Tanaman Sayuran” oleh field facilitator Yayasan Hadji Kalla di Desa Binaan Tanammawang, Kabupaten Jeneponto, merupakan salah satu program pembinaan masyarakat desa yang dijalankan sejak juli 2019 hingga saat ini.
Program ini telah berjalan selama enam bulan, hingga memasuki bulan desember 2019. Awalnya, Facilitator DBS Yayasan Hadji Kalla(Akhsan) memulai kegiatan ini diawali dengan membuat demplot/percontohan lahan sayuran dengan memanfaatkan lahan tidur milik salah seorang warga seluas 10 kali 5 meter. Lahan tersebut mulai ditanami berbagai sayuran seperti; kangkung, bayam, sawi hijau, cabai rawit, kacang panjang dan terong. Semua benih disiapkan oleh Yayasan Hadji Kalla.
Dengan banyaknya manfaat didapatkan dan tingginya minat serta antusiasme warga, sehingga sejak bulan september warga mulai berinisiatif untuk mengikuti contoh lahan sayuran yg dibuat Ff Yayasan Hadj Kalla. Hingga desember, sudah ada belasan rumah warga yang ikut menanam sayuran langsung di lahan yang ada di sekitar rumah mereka. Hal ini membuktikan bahwa dengan program ini, produktivitas warga bisa meningkat karena bisa menghasilkan tanaman sayuran yang dapat diolah sediri bahkan untuk dijual ke pasar.
Muslimin, Pendamping desa dari Kemendes menyampaikan bahwa program tersebut sangat unik, mengingat di desa yang notabene-nya merupakan tempat yang masih banyak lahan kosong tapi justru dibiarkan dan malah tidak dimanfaatkan warga khususnya di musim kemarau. Tapi dengan adanya kegiatan pemanfaatan lahan tidur dengan menanam berbagai jenis sayuran, sangat bermanfaat bagi warga. Selain meningkatkan komsumsi serat bagi warga, juga bisa membantu Ibu rumah tangga mengurangi budget pembelanjaan. Jelasnya saat ditanyai di sela pertemuan dengan warga.
Sudah banyak warga yang memaanfaatkan hasil dari tanaman sayuran, mulai dari konsumsi sendiri oleh warga, diolah saat ada kegiatan di desa seperti musrembang, rapat perdes, dan semacamnya, hingga dikonsumsi bersama saat kegiatan gotong royong.
Ibu Hawa, warga Desa Tanammawang mengatakan bahwa selama kegiatan gotong royong di dusun tempat tinggalnya, hampir tiap hari Ia mengambil sayur di lahan percontohan Yayasan Hadji Kalla ataupun milik warga yg ikut menanam sayuran.
“Jadi setiap gotong royongki di sini ataupun di dusun lain itu, selaluki ambil itu sayur-sayur yang sudah ditanam untuk diolah dan kita makan sama-sama saat istirahat, jadi sangat membantu sekali, terima kasih Yayasan Hadji Kalla”, ungkap Ibu Hawa.
Sementara itu, Mahmud, Kepala Dusun Tangkulu, menyatakan bahwa Ia selaku aparat desa, yang lahannya juga digunakan untuk menanam, mesti memberikan contoh kepada masayarakat agar bisa semakin meningkatkan berbagai program yang dijalankan oleh Yayasan Hadji Kalla, salah satunya pemanfaatan lahan tersebut.
Kegiatan ini sangat memungkinkan untuk dilanjutkan oleh warga ketika proses pendampingan di desa ini telah selesai karena cukup mudah untuk dilaksanakan selama ada lahan kosong, apalagi warga yang cukup antusias semakin menjamin bahwa program ini akan terus berlanjut di masa yang akan datang.
(Akhsan/Bur)
Makassar, November – Langkah pemberdayaan kembali diwujudkan oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) Hadji Kalla melalui kolaborasi strategis bersama Universitas Islam Makassar (UIM) dan HCT E-Commerce Co., LTD Taiwan. Sebanyak 26 peserta yakni mahasiswa UIM resmi diberangkatkan menuju Taiwan untuk mengikuti Program Magang Internasional Tahun 2025, 18 peserta diantaranya adalah penerima manfaat dari LAZ Hadji Kalla.
Makassar – Di ujung paling selatan Kabupaten Bone, terdapat sebuah desa kecil bernama Mattirowalie, yang kaya akan sumber daya rempah-rempah alami. Salah satu komoditas unggulannya adalah jahe, yang selama bertahun-tahun hanya dijual oleh para petani dalam bentuk mentah atau dijual ke pengepul dengan harga yang rendah. Potensi besar ini sering kali terabaikan. Hingga akhirnya pada
Gowa – Di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa, nama Pak Asri kini dikenal sebagai simbol keberhasilan dari kebangkitan Petani Alpukat. Sebagai anggota kelompok tani Parang Tajjuru, Pak Asri bukan hanya berhasil mengubah nasib dirinya, tetapi juga membawa harapan baru bagi komunitasnya. Perjalanan sukses Pak Asri dimulai pada tahun 2021, ketika LAZ Hadji Kalla meluncurkan
MAKASSAR – Setelah tiga tahun melakukan pendampingan kepada para petani dalam budidaya alpukat sebagai upaya untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, LAZ Hadji Kalla melalui bidang community development melakukan panen perdana dari benih alpukat varietas unggul bersama para petani binaan di Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao, Kabupaten Gowa pada 14 November 2024. Kegiatan panen perdana ini dihadiri
