Luwu, 16 Januari 2025 – Rumah Baca Kita sukses menggelar Temu Pegiat Literasi Se-Sulawesi Selatan, sebuah program untuk menyatukan elemen pegiat literasi dari berbagai komunitas di Sulawesi Selatan. Acara yang berlangsung di Desa Ledan, Kecamatan Bassesangtempe, Kabupaten Luwu, ini didukung oleh LAZ Hadji Kalla melalui Program Aktif Positif yang memberikan dukungan dana demi terselenggaranya kegiatan literasi inklusif ini.

Program ini diadakan untuk menjawab tantangan rendahnya tingkat literasi di daerah-daerah terpencil, sekaligus membangun jejaring pegiat literasi yang solid dan berdaya saing. Selama empat hari, para peserta yang berjumlah 200 orang dari berbagai latar belakang mengikuti rangkaian kegiatan seperti diskusi literasi, bedah buku, membaca bersama, malam pentas seni, dan sesi kolaborasi penyusunan program kerja.

Kurniawan Jaya, PIC Program Aktif Positif, menyampaikan, “Kami mendukung penuh kegiatan ini karena literasi adalah fondasi penting dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada peserta, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang dengan memperkuat sinergi antar komunitas literasi di Sulawesi Selatan.” Jelasnya.

Kepala Desa Ledan juga mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan acara ini di desanya. “Kami merasa sangat terbantu, terutama dalam pembangunan sumber daya manusia masyarakat desa kami. Terima kasih kepada penyelenggara yang telah membawa kegiatan bermanfaat ini ke Desa Ledan,” ujarnya.

Hasrul Sunny, Founder Rumah Baca Kita, berharap kegiatan ini terus menjadi wadah bagi pegiat literasi untuk bersinergi. “Kami ingin teman-teman pegiat literasi di Sulawesi Selatan terus memberikan dampak positif, khususnya di daerah-daerah yang tertinggal dalam literasi. Kita juga sampaikan terima kasih kepada LAZ Hadji Kalla yang telah mendukung kami, Program Aktif Positif ini tentu sangat membantu kami dan banyak lembaga lain di Sulsel yang ingin terus berkarya.” katanya.

Salah satu peserta, Mega, mengungkapkan, “Kegiatan ini sangat memotivasi kami untuk mengembangkan literasi di daerah pelosok. Semoga ke depan kegiatan ini dapat terus diadakan dan menjangkau lebih banyak wilayah.”

Dengan peserta berusia 14 hingga 50 tahun, acara ini berhasil memupuk semangat literasi dan kolaborasi lintas komunitas. Harapannya, program ini menjadi langkah awal menuju inisiatif literasi yang lebih besar untuk Sulawesi Selatan dan sekitarnya.